Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AAUI Catat Industri Reasuransi Alami Kerugian Rp33 Miliar pada 2024

Industri reasuransi berbalik rugi karena kinerja yang merosot hingga 121,7% pada 2024, yakni merugi Rp33 miliar.
Karyawati beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan reasuransi dan asuransi umum di Kantor Pusat Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Jakarta pada Rabu (24/7/2024). / Bisnis-Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan reasuransi dan asuransi umum di Kantor Pusat Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Jakarta pada Rabu (24/7/2024). / Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan bahwa industri reasuransi mengalami kerugian setelah pajak sebesar Rp33 miliar pada tahun 2024. Padahal, pada tahun sebelumnya, industri ini masih mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp1,54 triliun.

Dengan demikian, laba setelah pajak di sektor reasuransi mengalami kontraksi sebesar 121,7% secara tahunan (year on year/YoY) sepanjang 2024. Tidak hanya itu, hasil underwriting juga mengalami penurunan signifikan, anjlok 132,6% menjadi negatif Rp50 miliar, dibandingkan dengan hasil positif sebesar Rp1,52 triliun pada 2023.

Sementara itu, total beban underwriting mengalami kenaikan 16,4% (YoY), mencapai Rp10,19 triliun dari sebelumnya Rp8,75 triliun pada 2023.

Meskipun laba setelah pajak dan hasil underwriting mengalami penurunan, industri reasuransi masih mencatatkan peningkatan hasil investasi sebesar 8,4% (YoY), naik menjadi Rp1,17 triliun dari sebelumnya Rp1,08 triliun.

Dari sisi pendapatan premi, industri reasuransi mengalami penurunan sebesar 4,3% (YoY), menjadi Rp25,93 triliun pada 2024, dibandingkan dengan Rp27,10 triliun pada tahun sebelumnya.

Di sisi lain, total klaim yang harus dibayarkan oleh industri reasuransi justru mengalami penurunan sebesar 11,7% (YoY), dengan nilai klaim yang dibayarkan mencapai Rp13,53 triliun, turun dari Rp15,33 triliun pada 2023.

Lebih lanjut, total ekuitas industri reasuransi mengalami penurunan sebesar 18,4% (YoY), menjadi Rp6,75 triliun dari sebelumnya Rp8,27 triliun. Sementara itu, total liabilitas meningkat 15,1% menjadi Rp30,51 triliun, dibandingkan dengan Rp26,51 triliun pada 2023.

Di sisi aset, total aset industri reasuransi meningkat 7,3% (YoY), mencapai Rp38,82 triliun dari sebelumnya Rp36,18 triliun. Total investasi juga mengalami pertumbuhan sebesar 5,5%, mencapai Rp20,41 triliun dari Rp19,35 triliun pada tahun sebelumnya.

Dari sisi profitabilitas, rasio return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) industri reasuransi masing-masing tercatat sebesar 4,2% dan 18,6% pada tahun 2024.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper