Bisnis.com, JAKARTA – Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang melanda Indonesia dibarengi dengan menyusutnya jumlah peserta program pensiun. Hal tersebut dibarengi dengan mengecilnya pertumbuhan iuran program dana pensiun.
Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) Dapen BCA menjabarkan bagaimana dana pensiun ini memastikan pertumbuhan berkelanjutan di tengah situasi ekonomi saat ini ketika banyak perusahaan bangkrut dan melakukan PHK pekerja.
"Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan potensi peningkatan kasus PHK, Dapen menerapkan beberapa langkah strategis untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Direktur Utama Dapen BCA, Budi Sutrisno kepada Bisnis, Rabu (19/3/2025).
Pertama, strategi yang dilakukan Dapen BCA adalah dengan melakukan diversifikasi portofolio yang optimal. Menurutnya, Dapen BCA berfokus pada alokasi investasi yang seimbang antara instrumen pendapatan tetap seperti SBN, deposito, dan obligasi korporasi berperingkat tinggi yang menawarkan stabilitas di tengah pasar yang bergejolak.
Kedua, Dapen BCA fokus pada likuiditas. Strateginya adalah mengalokasikan dana pada instrumen dengan likuiditas tinggi seperti SRBI dan SBN berjangka pendek untuk memastikan ketersediaan dana jika terjadi kebutuhan pencairan mendadak.
Strategi ketiga adalah melakukan edukasi dan pendampingan peserta. Budi menjelaskan bahwa Dapen BCA secara aktif memberikan edukasi kepada peserta mengenai pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang sehingga peserta memahami manfaat optimal dari program pensiun.
Baca Juga
"Dengan langkah-langkah ini, Dapen berupaya menjaga stabilitas portofolio sekaligus memastikan manfaat pensiun bagi peserta tetap terjaga, meskipun kondisi ekonomi menghadapi tantangan," pungkasnya.