Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) siap menebar dividen kepada para pemegang saham. Keputusan ini akan diambil pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Senin (24/3/2025).
Dalam Bahan Mata Acara RUPST BRI disebutkan perseroan bakal membagikan dividen dengan besaran minimal 85% dari laba bersih yang diperoleh sepanjang 2024, yaitu senilai Rp60,64 triliun. Jika terealisasi 85% dari laba 2024, maka BRI siap menebar dividen setara Rp51,54 triliun.
Rasio tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan dividend payout ratio untuk tahun buku 2023 sebesar 80% dari laba bersih. Dari aspek nominal, apabila bank pelat merah tersebut merealisasikan Rp51,54 triliun, maka nilai itu naik 7,15% dari dividen 2023 sebesar Rp48,1 triliun.
“Perseroan bermaksud membagikan dividen dengan payout ratio sekurang-kurangnya sebesar 85% termasuk dividen interim yang telah dibayarkan, dengan mempertimbangkan kinerja perseroan yang baik dan kondisi permodalan yang kuat,” tulis manajemen BRI dalam dokumen tersebut.
Manajemen BBRI lantas menjelaskan bahwa perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp135 per saham atau sebesar Rp20,33 triliun pada 15 Januari 2025.
Jumlah itu akan diperhitungkan sebagai bagian dari dividen BRI tahun buku 2024. Sementara itu, sisa laba bersih tahun buku 2024 akan diusulkan untuk digunakan sebagai saldo laba ditahan perseroan.
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso memastikan rasio pembagian dividen pada tahun ini tidak akan kurang dari tahun-tahun sebelumnya.
Dia menjelaskan, saat ini rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan masih sangat mencukupi pada level 26%. Angka ini di atas level prudent yang menurut Sunarso sebesar 17,5%.
Selain itu, jika setiap tahun membutuhkan 2% dari CAR untuk ekspansi, maka hingga 5 tahun ke depan BRI tidak perlu tambah modal. "Sehingga berapa pun labanya layak dibagi," katanya dalam laporan kinerja keuangan BRI 2024, Rabu (12/2/2025).
Menjelang RUPST BRI pekan depan, dilansir dari konsensus Bloomberg, sebanyak 30 dari 37 analis merekomendasikan buy untuk saham BBRI dan 6 di antaranya menyarankan untuk hold.
Target harga BBRI untuk 12 bulan ke depan dari 33 analis berada di level Rp4.863,70 per saham. Adapun, pada perdagangan hari ini, Jumat (21/3/2025), saham BBRI ditutup menguat 1,09% ke level Rp3.700 per saham.
Sementara itu, Analis Maybank Sekuritas Jeffrosenbreg Chenlim dan Faiq Asad dalam riset terbarunya yang terbit pada 10 Maret 2025 menyematkan rating buy untuk BBRI dengan target harga 4.900.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.