Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hery Gunardi Resmi Jadi Dirut BRI (BBRI), Ini Respons BSI (BRIS)

Bank Syariah Indonesia angkat bicara soal dua anggota direksinya yang telah resmi mengisi jabatan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
Nasabah bertransaksi di salah satu pusat anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Senin (9/1/2022). /Bisnis-Arief Hermawan P
Nasabah bertransaksi di salah satu pusat anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Senin (9/1/2022). /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI angkat bicara soal dua anggota direksinya yang telah resmi mengisi jabatan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, mengatakan seluruh jajaran BRIS mengucapkan selamat atas penunjukkan Hery Gunardi sebagai Direktur Utama dan Saladin D. Effendi sebagai Direktur Teknologi dan Informasi Bank BRI. Keduanya telah diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI, Senin (24/3/2025) kemarin

Hery Gunardi adalah Direktur Utama BSI sejak 1 Februari 2021 atau saat awal merger sampai hingga 24 Maret 2025. Adapun Saladin D Effendi menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Informasi (IT) sejak RUPS BSI Tahun 2023.

‘’Kami mengucapkan selamat atas pengangkatan dua direksi dari BSI ke BRI dan turut bangga bahwa talent terbaik BSI kini mendapat amanah untuk mengelola bank pelat merah terbesar dan khususnya mengembangkan UMKM Indonesia,’’ kata Bob dalam keterangan resmi perusahaan, Selasa (25/3/2025).

Atas nama segenap pengurus dan karyawan BSI, Bob juga mengucapkan terimakasih atas dedikasi dan kontribusi Hery serta direksi lainnya yang telah mengawal kinerja BSI yang solid sejak awal pembentukan perseroan pada 2021 hingga saat ini. 

Bob menuturkan, di bawah kepemimpinan Hery Gunardi, BSI konsisten tumbuh double digit hingga akhir tahun 2024.

BSI telah mencanangkan Plan Transformasi Tahap II (2026-2030) sebagai kelanjutan atas Transformasi Tahap I yang dilakukan pada awal merger (2021-2025). Di dalam Corporate Plan tersebut telah ditetapkan fokus dan rencana bisnis Perusahaan di mana pada tahun 2030 aspirasi BSI adalah masuk dalam Top 5 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar. 

Selain itu, Bob mengatakan Hery juga telah menyiapkan kaderisasi serta proses seleksi kepemimpinan di BSI. Sesuai ketentuan internal, Perseroan memiliki mekanisme pejabat pelaksana tugas sampai dengan berlangsungnya RUPST selanjutnya. 

Adapun, saat ini Pelaksana Tugas dan wewenang Direktur Utama BSI saat ini diemban oleh Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta. 

Sementara itu, pelaksana tugas dan wewenang Direktur Teknologi dan Informasi akan dilaksanakan oleh Direktur Risk Management Grandhis H. Harumansyah. Selain itu, BSI juga telah memiliki SEVP Informasi dan Teknologi yang saat ini dijabat oleh Muhammad Misbahul Munir. 

Penetapan jabatan pengurus perseroan selanjutnya akan dilakukan pada RUPS Tahunan BSI tahun 2025. Bob mengatakan siap menjalankan tugas dan kepercayaan yang diberikan. 

‘’Kami siap melanjutkan transformasi BSI sebagaimana pondasi yang telah dibangun oleh Bapak Hery Gunardi sehingga perseroan mampu mewujudkan visi dan misinya. Saya juga siap membawa BSI terus tumbuh positif dan berkelanjutan sehingga memberi manfaat bagi seluruh umat sebagai sahabat finansial, sosial dan spiritual,” tegas Bob.

Bob melanjutkan, BRIS akan terus meningkatkan perannya dalam mendukung pembangunan ekonomi dan keuangan syariah, dan menjadi bank syariah terbesar, modern, digital serta inklusif dengan menjalankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah.’

Kinerja Pascamerger

Sejak merger pada 2021 hingga 2024, BSI mencatatkan pertumbuhan solid dan berada di atas rerata pertumbuhan bisnis perbankan nasional. Peningkatan aset BSI sebesar Rp173 triliun dari Rp236 triliun di awal merger (Februari 2021) menjadi Rp409 triliun di Desember 2024. Pertumbuhan ini meningkatkan posisi BSI menjadi peringkat 6 di industri perbankan nasional.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) naik sebesar Rp121 triliun, dari Rp206 triliun di Februari 2021 menjadi Rp327 triliun pada akhir tahun buku 2024. Sedangkan dari penyaluran pembiayaan mencapai Rp278 triliun tumbuh Rp121 triliun dengan kualitas pembiayaan yang baik dengan NPF (gross) 1,90%.

Dari sisi bottom line, kinerja BSI mencatatkan pertumbuhan rata-rata double digit. Laba BSI pada akhir 2020 Rp2,1 triliun dan pada akhir tahun buku 2024 telah menjadi Rp7 triliun atau naik lebih dari tiga kali lipat dalam empat tahun. 

Selain itu BSI juga berhasil mengokohkan diri masuk sebagai Top 9 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar pada tahun 2024, satu tahun lebih cepat dari aspirasi awal di mana diharapkan masuk sebagai Top 10 Global Islamic bank pada tahun 2025. 

Capaian ini didukung oleh strategi bisnis yang tepat, konsistensi literasi dan edukasi perbankan syariah ke masyarakat dan juga peran nahkoda handal dari Direktur Utama BSI Hery Gunardi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper