Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Raihan Cuan Bank Jumbo (BCA, Mandiri, BNI, & BRI) per Februari 2025

Berikut ulasan singkat kinerja empat bank besar yang terdiri dari BCA, Bank Mandiri, BNI, dan BRI pada Februari 2025.
Ilustrasi bank. /Freepik
Ilustrasi bank. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Bank anggota Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 4 alias bank jumbo telah melaporkan kinerja keuangan pada Februari 2025.

Keempatnya adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).

Sebagai gambaran, tekanan kinerja melanda industri perbankan Tanah Air pada awal tahun ini. Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa laba bersih setelah perkiraan pajak penghasilan bank umum mencapai Rp19,36 triliun pada Januari 2025. Realisasi itu turun 7,27% secara tahunan (year on year/YoY) dari posisi Rp20,88 triliun pada Januari 2024.

Hal ini juga terjadi pada KBMI 4. Secara total, laba bersih bank jumbo per Januari 2025 mencapai Rp12,37 triliun, turun 15,33% YoY dari Rp14,61 triliun pada Januari 2024.

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan bulanan masing-masing, tiga dari empat bank jumbo mencatatkan pertumbuhan laba single digit secara tahunan per bulan kedua tahun ini. Satu bank tercatat mengalami koreksi.

Berikut ulasan singkat kinerja empat bank besar yang terdiri dari BCA, Bank Mandiri, BNI, dan BRI pada Februari 2025:

Bank Central Asia (BCA)

Kinerja Raihan Cuan Bank Jumbo (BCA, Mandiri, BNI, & BRI) per Februari 2025

Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

BCA membukukan laba bersih bank only sebesar Rp8,98 triliun pada Februari 2025. Realisasi ini tumbuh 8,43% YoY dari Rp8,28 triliun pada Februari 2024.

Capaian ini terdorong oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 6,12% YoY menjadi Rp12,88 triliun. Pendapatan berbasis komisi atau fee-based income BCA pun naik 6,68% YoY hingga mencapai Rp2,99 triliun.

Bank swasta milik Grup Djarum ini telah menyalurkan kredit senilai Rp900,66 triliun pada Februari 2025, tumbuh 13,98% secara tahunan dari Rp790,19 triliun. Aset BCA pun naik 4,30% YoY, dari Rp1.368,6 triliun menjadi Rp1.427,41 triliun.

Dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BCA tercatat sebesar Rp1.17,67 triliun per Februari 2025, tumbuh 3,89% YoY dari Rp1.075,77 triliun per Februari 2024.

Pendanaan BCA ditopang dana murah alias current account saving account (CASA) yang mencapai Rp921,51 triliun per bulan kedua tahun ini. Porsi dana murah ini mencapai 82,45% dari keseluruhan simpanan.

Bank Mandiri

Kinerja Raihan Cuan Bank Jumbo (BCA, Mandiri, BNI, & BRI) per Februari 2025

Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (4/1/2023). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp7,58 triliun pada Februari 2025. Realisasi itu meningkat 6,01% secara tahunan dari periode Februari 2024 yang sebesar Rp7,16 triliun.

Pendapatan bunga bersih yang naik 6,61% YoY menjadi Rp12,55 triliun menjadi pendorong capaian laba BMRI pada bulan kedua tahun ini, bersamaan dengan pendapatan berbasis komisi yang tumbuh 22,04% hingga mencapai Rp2,96 triliun.

Kerugian penurunan nilai aset keuangan atau impairment juga menyusut 8,33% YoY menjadi Rp1,47 triliun pada Februari 2025, meskipun pendapatan lainnya berkurang 17,83% YoY menuju posisi Rp1 triliun.

Fungsi intermediasi Bank Mandiri terus bertumbuh, dengan penyaluran kredit yang naik 19,05% YoY dari Rp1.098,37 triliun pada Februari 2024 menjadi Rp1.307,64 triliun pada Februari 2025. Aset perseroan terkerek naik dari Rp1.664,98 triliun menjadi Rp1.937,46 triliun, setara 16,37% YoY.

Di sisi lain, simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BMRI juga mengalami tren serupa. DPK tumbuh 16,98% secara tahunan, dari Rp1.209,15 triliun menjadi Rp1.307,64 triliun pada periode yang sama.

Dana murah atau current account saving account (CASA) Bank Mandiri tercatat sebesar Rp1.106,41 triliun pada Februari 2025, naik Rp974,79 triliun pada Februari 2024. Komposisi CASA mencapai 78,22% dari total simpanan.

Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Kinerja Raihan Cuan Bank Jumbo (BCA, Mandiri, BNI, & BRI) per Februari 2025

Gedung Bank BRI Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

BRI membukukan laba bersih sebesar Rp6,61 triliun pada Februari 2025. Realisasi itu terkoreksi 18,01% dari capaian pada Februari 2024 yang sebesar Rp8,06 triliun.

Pendapatan bunga bersih BRI tercatat menyusut 2,49% YoY menjadi Rp18,26 triliun. Beban pencadangan alias impairment naik 6,19% YoY menjadi Rp8,95 triliun pada Februari 2025, seiring beban lainnya yang naik 60,56% YoY menjadi Rp4,58 triliun.

Kendati begitu, penyaluran kredit BRI bertumbuh positif 5,17% YoY dari Rp1.158,51 triliun menjadi Rp1.218,40 triliun. Aset bank pelat merah ini mencapai Rp1.862,76 triliun, turun tipis 0,13% YoY.

Pada sisi simpanan, DPK BRI tercatat sebesar Rp1.380,92 triliun pada Februari 2025. Realisasi itu juga terkoreksi 0,62% dibandingkan pada Februari 2024 yang sebesar Rp1.389,47 triliun.

Porsi dana murah alias CASA BRI mencapai 64,85% dari keseluruhan simpanan, dengan nilai Rp895,58 triliun per Februari 2025. Nilai ini tumbuh 5,23% YoY dari Rp851,11 triliun per Februari 2024.

Bank Negara Indonesia (BNI)

Kinerja Raihan Cuan Bank Jumbo (BCA, Mandiri, BNI, & BRI) per Februari 2025

Nasabah melakukan transaksi menggunakan anjungan tunai mandiri di kantor cabang BNI, Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

BNI mencetak laba bersih individual sebesar Rp3,29 triliun per Februari 2025, tumbuh 8,29% dari Rp3,04 triliun pada Februari 2024.

Realisasi tersebut salah satunya didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik tipis 1,75% YoY ke angka Rp6,09 triliun. Kerugian penurunan nilai aset keuangan alias impairment juga ditekan sebesar 19,65% YoY, dari Rp1,21 triliun menjadi Rp969,19 miliar.

Terkait fungsi intermediasi, BNI telah menyalurkan kredit senilai Rp741,99 triliun pada Februari 2025, tumbuh 10,17% YoY dari Rp673,52 triliun. Aset BNI pun tumbuh 4,89% YoY dari Rp1.016,51 triliun hingga mencapai Rp1.066,23 triliun.

Dari sisi pendanaan, BNI menghimpun DPK senilai Rp774,93 triliun pada bulan kedua tahun ini, naik tipis 1,03% secara tahunan dari Rp767,02 triliun.

Dana murah BNI terhimpun sebesar Rp549,73 triliun pada Februari 2025, naik 2,62% YoY. Dengan demikian, komposisi CASA ini mencapai 70,94% dari keseluruhan simpanan BNI.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper