Bisnis.com, JAKARTA — Bank digital UOB Indonesia yaitu UOB Tomorrow (TMRW) bakal mengoptimalkan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) untuk mengembangkan layanannya.
Head of TMRW UOB Indonesia Glenn Natamihardja mengungkapkan bahwa sejak peluncuran UOB TMRW pada 2020, pengembangan AI telah menjadi bagian penting dalam meningkatkan layanan bagi nasabah.
Natamihardja menyatakan saat ini mereka sedang fokus untuk mengembangkan penggunaan AI guna mempercepat proses layanan pelanggan.
"Kami sedang mendiskusikan bagaimana AI dapat membantu agen dalam menemukan referensi-referensi yang diperlukan saat pelanggan menghubungi kami melalui call center atau chatbox," kata Natamihardja dalam acara The Next Level of Digital Banking: How Tech Innovations and Digital Transactions Transforming Our Financial Service, Kamis (17/4/2025).
Dia menegaskan bahwa tujuan utama dari pengembangan ini adalah untuk memperlengkapi customer service dalam memberikan solusi yang lebih cepat dan efisien kepada nasabah.
Tren penggunaan digital digunakan di berbagai kalangan nasabah UOB. Natamihardja optimistis bahwa kemudahan akses yang dirasakan oleh pengguna akan mendorong pertumbuhan lebih lanjut.
Baca Juga
Meskipun target awal mereka adalah pengguna muda, data menunjukkan bahwa mayoritas nasabah UOB TMRW saat ini adalah individu yang lebih dewasa, dengan rentang usia 30 hingga 35 tahun.
"Kami awalnya menargetkan pengguna yang lebih muda, tetapi kami menemukan bahwa nasabah setia kami justru berasal dari demografi yang lebih matang," tambahnya.
Seiring dengan hal ini, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies Nailul Huda mengatakan pembayaran digital menjadi pendorong utama ekonomi digital dengan proyeksi mencapai Rp2.908,59 triliun di 2025, meningkat signifikan dari Rp2.491,68 triliun di 2024, menunjukkan adopsi transaksi non-tunai yang terus meluas.
"Nilai pembayaran digital melonjak dari Rp 473,44 triliun pada 2019 menjadi proyeksi Rp 2.908,59 triliun pada 2025 mencerminkan adopsi teknologi pembayaran yang semakin meluas," tuturnya.
Tren ini menunjukkan peralihan signifikan dari transaksi tunai ke digital, didorong oleh inovasi fintech dan preferensi masyarakat akan kemudahan transaksi.