Bisnis.com, JAKARTA – Unit usaha syariah (UUS) dari PT Asuransi Ramayana Tbk. (Asuransi Ramayana Syariah) pada periode 2024 mencatatkan lonjakan laba bersih lebih dari dua belas kali lipat dibanding laba bersih tahun sebelumnya.
Dikutip dari laporan keuangan Asuransi Ramayana Syariah yang terbit di harian Bisnis Indonesia edisi Senin (28/4/2025), laba bersih UUS Asuransi Ramayana pada periode 2024 tercatat sebesar Rp32,69 miliar, naik signifikan dibanding laba bersih pada periode 2023 sebesar Rp2,53 miliar.
Lonjakan laba bersih tersebut juga diikuti dengan penghasilan komperhensif yang juga tumbuh dengan signifikan menjadi Rp32,61 miliar pada periode 2024, dibanding penghasilan komperhensif periode 2023 sebesar Rp2,61 miliar.
Selain itu, laba usaha UUS Asuransi Ramayana dalam periode ini juga melonjak drastis menjadi Rp21,65 miliar dari posisi sebelumnya pada periode 2023 sebesar Rp1,90 miliar.
Laba usaha yang meningkat tersebut dibarengi dengan efisiensi usaha UUS Asuransi Ramayana, di mana beban usaha pada periode 2024 turun 31,9% secara year on year (YoY) menjadi sebesar Rp28,20 miliar dibanding beban usaha periode 2023 sebesar Rp41,41 miliar.
Kinerja positif juga terlihat dari dana tabarru perusahaan. Tercatat surplu dana tabarru UUS Asuransi Ramayana pada periode 2024 sebesar Rp5,12 miliar, tumbuh 79,2% YoY dibanding surplus dana tabarru pada 2023 sebesar Rp2,86 miliar.
Baca Juga
Sampai akhir 2024, tercatat saldo akhir dana tabarru sebesar Rp36,90 miliar, tumbuh 16% YoY dibanding saldo akhir dana tabarru pada akhir 2023 sebesar Rp31,80 miliar.
Dari sisi premi dan klaim, UUS Asuransi Ramayana pada periode 2024 mencatatkan pendapatan kontribusi (premi) sebesar Rp80,95 miliar, tumbuh 1,1% YoY dibanding Rp80,07 miliar pada periode sebelumnya. Sementara itu, beban klaim tercatat sebesar Rp30,62 miliar, tumbuh 11,1% YoY dibanding beban klaim periode 2023 sebesar Rp27,55 miliar.
Pada periode 2024, total aset UUS Asuransi Ramayana tercatat sebesar Rp237,41 miliar. Angka tersebut tumbuh 5,8% YoY dibanding aset perusahaan pada periode 2023 yang tercatat sebesar Rp224,33 miliar.