Bisnis.com, JAKARTA – Permintaan Presiden Joko Widodo agar perbankan lebih agresif dalam memacu penyaluran kredit mendapat respons beragam dari kalangan perbankan.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Suprajarto mengungkapkan perseroan siap tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi tahun lalu sebesar 11,4%.
BACA JUGA
- Presiden Jokowi Tantang Industri Perbankan Garap Student Loan
- Jokowi: Main Aman Itu Sebuah Ilusi
- Presiden Kumpulkan Semua Bankir di Istana Negara
“Selama ini teman-teman di BRI sudah keluar dari zona nyaman sesuai harapan Presiden, hal ini sudah dibuktikan dengan pencapaian kredit yang doble digit di atas rata-rata industri dengan NPL yang tetap terjaga baik,” katanya kepada Bisnis, Kamis (15/3/2018).
Dia mengaku perseroan telah memiliki pipeline dan roadmap detail yang terkait dengan pencapaian target ekspansi kredit sampai dengan akhir tahun sesuai potensi masing-masing wilayah kerja.
“Setiap bulan terus kami monitor perkembangan pertumbuhannya, tentunya dengan tetap selektif, prudent serta konservatif tapi tetap dengan target yang challenging,” ujar Suprajarto.
Baca Juga
BACA JUGA
- Jokowi Minta Bank Berani Ambil Risiko, Begini Respons Bankir
- Bank Mandiri Siap Ngegas Tahun Ini
- Presiden Jokowi: Tren Investasi Konsisten & Membaik
Dihubungi terpisah, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk. Parwati Surjaudaja menyatakan hal senada. Menurutnya, selama ini perseroan telah cukup agresif dalam menyalurkan kredit yang terbukti dari realisasi pertumbuhan tahun lalu.
“Selama 2017 kredit kami sudah tumbuh 14%, cukup tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan industri 8%. Jadi rasanya kami sudah cukup agresif dan ambil risiko,” paparnya.