BISNIS.COM, JAKARTA--Perbankan syariah berpeluang menambah serapan Surat Berharga Negara (SBN) seiring perkembangan industri perbankan syariah dan kebutuhan investasi.
Presiden Direktur PT Bank Mega Syariah Beny Witjaksono mengatakan bank syariah melihat SBN atau sukuk sebagai portofolio investasi menguntungkan dan dapat dengan mudah dicairkan.
"Bank juga membutuhkan alternatif investasi untuk meningkatkan pendapatan. Memang, investasi ini bukan tujuan utama bank syariah dalam menggenjot kinerja," katanya, akhir pekan ini.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, serapan SBN oleh perbankan syariah per awal Mei mencapai Rp5,85 triliun atau melonjak 66% dibandingkan Rp3,52 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Beny, imbal-hasil SBN atau sukuk masih terhitung menarik, karena lebih tinggi dibandingkan dengan penempatan pada sejumlah portofolio investasi lainnya.
Dia mengatakan bank tidak lagi leluasa mendapatkan marjin dengan hanya mengandalkan pembiayaan saja, karena persaingan di pasar yang cukup ketat saat ini.
Oleh karenanya, imbal-hasil yang didapat dari SBN atau sukuk bisa menjadi alternatif pendapatan bagi bank syariah.
Keuntungan lainnya adalah ketika bank membutuhkan dana, bisa lebih mudah melepas SBN atau sukuk.
"Berbeda jika bank hanya mengandalkan penempatan pada SBI yang tenornya cukup panjang," paparnya. (ra)