BISNIS.COM, MAKASSAR--PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) membukukan laba bersih Rp255 miliar pada semester pertama 2013.
Pencapaian itu 21,43% di atas target Juni 2013 yang dipatok bank milik Pemprov Sulsel sebesar RP210 miliar. Apabila dibandingkan dengan laba Juni 2012, maka terjadi peningkatan 19,5%.
Menurut Direktur Utama Bank Sulselbar Ellong Tjandra pencapaian itu didukung peningkatan aset yang signifikan mencapai Rp2,78 triliun dalam 6 bulan. Posisi aset Bank Sulselbar per Juni 2013 tercatat Rp10.8 triliun.
"Dari sisi pengelolaan bisnis, kami berhasil menerapkan pricing strategy yang tepat dalam penghimpunan dana masyarakat sehingga mendorong efisiensi," kata Ellong Tjandra, Rabu (3/7).
Hal itu, katanya, tercermin dari penurunan cost of fund secara tahunan dari 4,68% menjadi 3,48% (posisi Mei 2013).
Selain pengendalian biaya dana, bank juga mengendalikan biaya operasional selama semester pertama dengan menekan biaya overhead.
Menurut Ellong, penurunan biaya overhead yang terkendali sebesar 0,24% menjadi 6,72% per Mei 2013 dibandingkan dengan posisi Mei tahun lalu. Sehingga terjadi peningkatan margin jadi 2,89% dari 1,83% (Mei 2012).
Kondisi ini meningkatkan rasio efisiensi bank yang terlihat dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) menjadi 58,91% per Juni 2013 dari 75,36% pada bulan yang sama tahun lalu.
Rasio BOPO Bank Sulselbar lebih rendah dari rata-rata BOPO BPD seluruh Indonesia yang berada di level 73,16% dan menempati urutan tersfisien yang ke-11 (posisi Desember 2012).