Bisnis.com, JAKARTA--Pembiayaan yang disalurkan PT Andalan Finance Indonesia melonjak 50% atau mencapai Rp1,5 triliun pada semester I/2013 dibandingkan dengan realisasi pada periode sama 2012.
Sebastian Harno Budi, Direktur Utama Andalan Finance, mengatakan selain penaikan harga BBM subsidi, kebijakan lain seperti uang muka minimum kendaraan bermotor dan bunga kredit akibat penaikan BI Rate tidak banyak mempengaruhi bisnis perseroan.
“Permintaan mobil masih sangat tinggi,” kata Sebastian ketika ditemui seusai penandatanganan kerja sama pinjaman sindikasi dari PT Bank Mutiara Tbk, Selasa (20/8/2013).
Tingginya permintaan mobil melalui Andalan Finance mencapai puncaknya pada bulan puasa lalu dengan penyaluran sekitar Rp300 miliar. Sebelum Ramadan, Andalan Finance hanya menyalurkan pembiayaan sekitar Rp220 miliar per bulan.
Peningkatan penyaluran pembiayaan ini juga ditopang oleh pembukaan jaringan baru di Bali, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Tahun lalu, pemasaran Andalan Finance masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.