Bisnis.com, MAKASSAR - PT Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Bank Sulselbar) berencana kembali menerbitkan obligasi senilai Rp500 miliar pada kuartal IV/2014.
Direktur Utama Bank Sulselbar Ellong Tjandra mengatakan rencana emisi surat utang ini telah dimasukkan dalam rencana bisnis bank (RBB) dan bakal dialokasikan untuk penguatan modal serta pengembangan jaringan.
"Nilai emisi obligasinya sama dengan obligasi pertama yang kita terbitkan [Rp500 miliar]," ucapnya di sela-sela RUPS-LB Bank Sulselbar, Jum'at (17/1/2014).
Adapun, Bank Sulselbar pada 2011 lalu menerbitkan surat utang dengan total mencapai Rp500 miliar yang terbagi menjadi dua, yakni obligasi konvensional senilai Rp400 miliar dan sukuk mudharabah senilai Rp100 miliar.
Secara terperinci Obligasi konvensional yang tditerbitkan Bank sulsel pada 2011 itu terbagi lagi menjadi dua seri. Masing-masing seri A dengan tenor 3 tahun dan seri B berjangka waktu 5 tahun. Obligasi Seri A BPD Sulsel memberi bunga 9,65%. Sementara bunga indikatif seri B berkisar 10,5%.
Sementara itu, imbal hasil sukuk BPD Sulsel yang berjangka 10 tahun sebesar 10,5%. Dalam penerbitan surat utang tersebut Bank Sulselbar telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas dan PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas sebagai penjamin emisi.
Menurut Ellong, penerbitan obligasi pada kuartal IV/2014 itu merupakan opsi sumber pendanaan yang realistis bagi perseroan dibandingkan dengan melakukan saham perdana ke publik (initial public offering/IPO).
"Dan memang IPO belum masuk dalam RBB kami, tetapi menerbitkan obligasi yang tujuannya sama [dengan IPO] yakni mencari modal," katanya.
Sementara itu, terkait RUPS Bank Sulselbar yang mengagendakan pengangkatan jajaran direksi baru yakni posisi Direktur Utama dan Direktur Umum berakhir deadlock. Bahkan, RUPS yang dibuka langsung oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo selaku pemegang saham pengendali, ditutup tanpa pemberitahuan maupun keterangan resmi dari perseroan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, belum adanya hasil RUPS tersebut lantaran pemegang saham belum menemui kata sepakat terkait pengangkatan direksi untuk dua posisi yakni Direktur Utama dan Direktur Umum. Selain itu, belum ada keterangan resmi kapan RUPS lanjutan akan dilaksanakan untuk memilih direksi baru Bank Sulselbar tersebut.
"Kalo masalah itu [RUPS] saya tidak tau, karena saya sebagai dirut tidak ikut dalam RUPS. Silahkan konfirmasi ke Humas," kilah Ellong.