Bisnis.com, JAKARTA--Performa menanjak yang dicapai Unit Usaha Syariah (UUS)PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. membuat rencana pemisahan atau spin of fUUS kian bergairah.
Direktur Bank BTN Oni Febriarto mengatakan perseroan memperkirakan akan melakukansekitar pertengahan 2017. Namun hal tersebut tergantung pada capaian aset perseroan.
"Kalau sesuai dengan rencana bisnis perusahaan,diperkirakan di pertengahan 2017. Tapi itu kalau aset perusahaan bisa dapat Rp20 triliun,"ujarnya di Jakarta, Selasa (2/2/2016).
Dalam laporan kinerja perseoran per 30 September 2015, bank ber-ticker BBTN ini membukukan aset sebesar Rp166,04 triliun atau tumbuh 16,58% dari posisi sama tahun sebelumnya sebesar Rp142,43 triliun. Peningkatan tersebut disumbang oleh kredit dan pembiayaan serta dana pihak ketiga.
Selain itu, BBTN juga baru saja melakukan revaluasi aset yang hasilnya sebesar 1,3 triliun.
Oni mengatakan pemisahan tersebut diperlukan karena performa BTN Syariah memang sudah sangat baik. Indikatornya adalah rendahnya persentase kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dan kontribusi ke laba perusahaan induk.
NPL BTN Syariah tercatat hanya sebesar 1,6 % dengan kontribusi ke perusahaan induk sebesar 12%.