Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perencanaan Keuangan: Investor Hanya Fokus Jangka Pendek

Survei yang dilakukan oleh Manulife menunjukkan bahwa investor di Indonesia hanya fokus pada perencanaan keuangan dalam jangka pendek dan tidak memiliki strategi yang jelas untuk jangka panjang.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Survei yang dilakukan oleh Manulife menunjukkan bahwa investor di Indonesia hanya fokus pada perencanaan keuangan dalam jangka pendek dan tidak memiliki strategi yang jelas untuk jangka panjang.

Hal ini dapat membahayakan stabilitas keuangan mereka di masa depan. Survei juga mengungkapkan bahwa investor tidak mengelola pengeluaran harian mereka secara efektif dan tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas, dimana mayoritas (70%) tidak memiliki target jumlah dana simpanan dalam jangka waktu tertentu.

Manulife Investor Sentiment Index mengungkapkan bahwa lebih dari separuh investor (53%) menghabiskan 70% atau lebih penghasilannya setiap bulan, sementara satu dari 10 investor menghabiskan lebih dari 90% penghasilan bulanannya.

Selain itu, satu dari empat investor akan meminjam uang dalam kurun waktu tiga bulan jika mereka kehilangan sumber penghasilan utamanya. Temuan tersebut menunjukkan bahwa mereka sangat mengandalkan penghasilan bulanannya dan hanya memiliki sedikit simpanan. Terlebih lagi, 40% investor tidak memantau pengeluaran mereka sama sekali. Kondisi ini semakin memperparah pengelolaan arus kas bulanan rumah tangga.

Di Surabaya, rata-rata investor menghabiskan 75% dari pendapatan mereka, tertinggi jika dibandingkan dengan Jakarta (65%) dan Medan (63%). Hampir sebagian besar pengeluaran tersebut dilokasikan untuk biaya kebutuhan sehari-hari (42%) dan pendidikan anak (12%). Sementara asuransi tidak menjadi prioritas utama dan hanya memiliki porsi 6% dari total pengeluaran mereka.

Kondisi ini diperburuk dengan fakta bahwa lebih dari separuh investor di Surabaya (56%) tidak memantau pengeluaran setiap bulan. Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan Jakarta (25%) dan Medan (0%).  Bahkan satu dari empat investor tidak tahu berapa lama mereka akan bertahan jika mereka harus kehilangan sumber penghasilan utamanya. 

Chief Agency Officer PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Rusli Chan mengatakan jika jumlah pengeluaran para investor masih terus lebih besar daripada pendapatan bulanan mereka, maka mereka akan terlilit utang jangka panjang dan terkena dampak finansial yang serius di kemudian hari.

“Dengan meningkatnya angka harapan hidup masyarakat Indonesia secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir, adalah memprihatinkan jika persiapan dana pensiun tidak menjadi prioritas keuangan yang utama,” katanya melalui siaran pers Rabu (24/2/2016).

Menurutnya, para investor sebaiknya segera berkonsultasi dengan penasihat keuangan agar mereka dapat mengelola pengeluaran hariannya dengan lebih baik dan menyiapkan rencana keuangan jangka panjang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper