Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Permata Tbk. mendapat persetujuan untuk melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui penawaran umum terbatas atau rights issue. Keputusan ini diambil lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Direktur Utama Bank Permata Roy Arfandy mengatakan total rights issue yang disetujui sebesar Rp5,5 triliun. Artinya modal bank berkode emiten BNLI ini bakal bertambah menjadi Rp24 triliun.
"Kalau terealisasi artinya capital kami bertambah jadi sekitar Rp24 triliun. Harapannya bisa dilaksanakan di kuartal II tahun ini juga," ujarnya di Jakarta, Selasa (29/3/2016)
Dijelaskan Roy, tujuan utama penambahan modal ada dua. Pertama yakni untuk menunjang pertumbuhan usaha BNLI dikemudian hari. Ini sebagai bentuk antisipasi perusahaan bila kondisi ekonomi tahun ini tak juga membaik. Kedua untuk memperkuat permodalan sebagai pemenuhan kewajiban Basel III.
Roy mengatakan dua pemegang saham terbesar BNLI yakni Astra International dan Standard Chartered juga turut ambil bagian dalam penambahan modal tersebut. Ia juga berharap selain dua pemilik tersebut, pemegang saham minoritas juga bisa ambil bagian.
"Sejauh ini keliatannya ga ada perubahan. Tapi kami masih menunggu karena masih ada jangka waktu pemesanan efek," tambahnya.
Selain itu,rights issue juga akan berdampak pada kenaikan rasio kecukupan modal BNLI (capital adequacy ratio/CAR) dari sebelumnya 15% menjadi sekitar 16%--17%. Dalam laporan kinerja perseroan per Desember 2015 CAR BNLI naik 142 bps dari 13,6% pada tahun 2014 menjadi 15% dan rasio modal inti utama (Core Equity Tier-1 atau CET-1) sebesar 10,7%, naik 163 bps dari 9,1% pada 2014