Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Permata Tbk. mengumumkan kinerja bank periode triwulan yang berakhir 31 Maret 2016.
Bank berkode emiten BNLI mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp376 miliar dibandingkan dengan laba bersih senilai Rp567 miliar setahun sebelumnya dan kerugian bersih senilai Rp691 miliar pada Kuartal IV 2015.
Direktur Utama BNLI Roy Arfandy mengatakan kerugian tersebut disebabkan oleh alokasi beban pencadangan (provision expense) dalam jumlah yang signifikan.
"Beban pencadangan yang lebih tinggi ini merupakan langkah terencana yang diambil untuk meningkatkan kualitas aset bank," ujarnya, Senin (25/4/2016).
Meski demikian laba operasional sebelum mencadangan BNLI mengalami pertumbuhan 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan bunga bersih tumbuh menjadi Rp 1,54 triliun dari Rp 1,50 triliun pada tahun sebelumnya, berkat penurunan biaya pendanaan yang didukung oleh peningkatan porsi giro dan tabungan (CASA).