Bisnis.com, JAKARTA -PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dinobatkan sebagai Best Microfinance Product dan Best Deposit Business dalam ajang The Asian Banker Indonesia Country Awards 2016 yang diselenggarakan oleh The Asian Banker.
Direktur BRI Mohammad Irfan mengatakan raihan tersebut memang selayaknya diperoleh BRI karena selama ini bank pelat merah tersebut dikenal sebagai bank wong cilik.
"Kami kan memang bank yang sebagian besar kreditnya di mikro," ujarnya usai penyerahan penghargaan di Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Berdasarkan laporan keuangan BRI yang telah terpublikasi, total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan mengalami peningkatan, dari sebesar Rp587,73 triliun di triwulan I 2015 menjadi Rp631,78 triliun di triwulan I 2016.
Sedangkan untuk Cost of Fund (CoF), di triwulan I ini Bank BRI berhasil menurunkan CoF sebanyak 76 bps menjadi 3,98%.
Turunnya CoF tersebut merupakan hasil dari upaya perbaikan funding structure yang dilakukan oleh perseroan, di mana komposisi Current Account Saving Account (CASA) atau dana murah terhadap total Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh dari 51,74% di triwulan I 2015 menjadi 56,54% di triwulan I 2016.
Sebagai informasi, hingga akhir Maret 2016, CASA BRI tercatat tumbuh sebesar 17,47% yoy menjadi Rp357,19 triliun.
Sementara itu terkait dengan kinerja kredit, total kredit yang sudah disalurkan oleh Bank BRI sepanjang Januari-Maret 2016 mencapai Rp561,1 triliun, tumbuh 18,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan kredit tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan kredit mikro yang melesat lebih tinggi dibandingkan kredit BRI secara keseluruhan, di mana kredit di segmen mikro mencatat pertumbuhan sebesar 20,4% yoy menjadi Rp 189,7 triliun, dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) yang hanya sebesar 1,54% (gross).