Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MANAJEMEN KEUANGAN: Mengenal Konsep Alokasi Aset

Jika diminta untuk berinvestasi, di mana anda akan meletakkan dana tersebut? Dengan pilihan investasi yang beragam, orang yang awam seringkali merasa kebingungan. Padahal, investasi sejatinya harus dilakukan oleh semua orang, termasuk kalangan awam sekalipun.
Ilustrasi/Reuters-Bobby Yip
Ilustrasi/Reuters-Bobby Yip

Jika diminta untuk berinvestasi, di mana anda akan meletakkan dana tersebut? Dengan pilihan investasi yang beragam, orang yang awam seringkali merasa kebingungan. Padahal, investasi sejatinya harus dilakukan oleh semua orang, termasuk kalangan awam sekalipun.

Lantas bagaimana mengalokasikan dana untuk investasi? Vera Margaret, Svp. Wealth Management & Insurance Product Head PT Bank CIMB Niaga, mengatakan dalam investasi dikenal konsep alokasi aset. Ini dilakukan dengan membagi dana investasi ke dalam beberapa  jenis. Mulai dari cash asset, income asset, dan growth asset.

“Kami menggambarkannya dalam bentu piramida. Di urutan terbawah adalah cash asset sedangkan yang paling atas adalah growth asset. Semakin tinggi semakin sedikit orangnya karena semakin besar risikonya,” ujarnya, Rabu (19/10).

Vera menjelaskan cash asset adalah bentuk investasi yang bisa diambil langsung seperti tabungan atau deposito berjangka. Adapun income asset biasanya berbentuk obligasi atau swap deposit. Pada tingkat yang paling tinggi sekaligus paling berisiko ada growth asset seperti reksa dana saham atau bahkan saham itu sendiri.

Sebelum memilih jenis alokasi aset, Vera menyarankan untuk mengenal diri sendiri. Biasanya terdapat lima jenis investor yang digolongkan berdasarkan kepribadian itu sendiri. Mulai dari konservatif, moderat, sampai agresif. “Sebelum investasi klien akan kami berikan beberapa pertanyaan untuk menentukan investasi seperti yang diminati,” tambahnya.

Jika seseorang ternyata bertipe konservatif, Vera menyarankan agar memperbesar porsi di jenis cash asset. Sebaliknya, jika ingin mendapat keuntungan besar maka pilihlah tipe growth asset seperti saham.

Menurut Vera, konsep alokasi aset dilakukan untuk mengelola risiko yang timbul saat berivestasi. Dalam jangka pendek, investasi yang terbagi-bagi memang belum tentu memberikan keuntungan lebih tinggi ketimbang investasi dalam satu jenis aset. Namun, dalam jangka panjang konsep alokasi aset memberikan jaminan investasi yang lebih efektif dan efisien. Alokasi aset yang terdiversifikasi juga memberikan jaminan keuntugan yang lebih konsisten yang stabil.

Sebelum mengalokasikan dana investasi, Vera menyarankan untuk menyusun tujuan yang ingin dicapai. Jangka waktu tujuan investasi akan mempengaruhi portofolio yang akan dipilih. Dalam jangka pendek misalnya bisa dipilih investasi di deposito. Namun, dalam jangka panjang reksa dana saham atau saham bisa menjadi pilihan.

Selain tujuan investasi, hal lain yang harus diperhatikan adalah outlook jenis investasi tertentu. Vera juga menyarankan untuk rajin mengevaluasi portofolio investasi setidaknya setiap kuartalan. Membaca outlook dan mengombinasikannya dengan tujuan investasi merupakan prinsip dasar dalam konsep alokasi aset.

Lantas kapan waktu paling tepat untuk berinvestasi? Menurut Vera hidup seseorang terbagi menjadi tiga fase dari sisi investasi. Fase pertama dimulai sejak lahir sampai usia 22 tahun. Ini adalah masa ketika seseorang belum memiliki pendapatan sehingga belum bisa berinvestasi. Fase kedua berlangsung selama 38 tahun merupakan masa produktif ketika seseorang menghasilkan pendapatan. Namun, pada masa inilah mulai banyak pengeluaran seperti biaya pernikahan, kelahiran anak, pembelian properti, pendidikan anak, hingga pernikahan anak.

Adapun fase terakhir adalah masa pensiun ketika seseorang tidak bisa lagi menghasilkan pendapatan. Pada masa inilah yang paling banyak dikhawatirkan oleh seseorang. Memahami konsep alokasi aset akan membantu kita menikmati masa tua tanpa terganggu soal keuangaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper