Bisnis.com, JAKARTA - Dua bak terbesar di China, Industrial & Commercial Bank of China Ltd (ICBC) dan China Construction Bank Corp (CCB) tengah menguji toleransi otoritas perbankan China dengan mengurangi pencadangan di bawah ketentuan regulator.
Dilansir Bloomberg, Sabtu (29/10/2016), pencadangan untuk kredit bermasalah dikurangi agar bank bisa mencetak laba lebih besar. China Banking Regulatory Commission (CBRC), menetapkan rasio pencadangan minimal 150%. Namun, ICBC dan CCB melaporkan rasio pencangan mereka di bawah ketentuan minimal.
Sejauh ini, menurut Chen Shujin, analis di DBS Vickers Ltd, perbankan China belum mendapat penalti yang signifkan atas tindakan mereka menjaga keuntungan dengan mengurangi pencadangan dari yang seharusnya.
Jika CBRC bertindak keras ke ICBC, rasio pencadangan bisa kembali di atas 150%. ICBC kemungkinan akan melakukan hapus buku kredit-kredit bermasalah. Dampaknya, hal itu akan mengurangi laba. CBRC belum berkomentar terkait hal ini.
Sebetulnya, CBRC telah mengurangi skor ICBC dalam metriks penilaian makro prudensial akibat berbagai pelanggaran yang dilakukan bank tersebut. Metriks tersebut merupakan ukuran untuk mengukur tingkat kesehatan bank.
CBRC bisa mengambil langkah yang lebih serius seperti menghentikan sementara operasional bank di beberapa cabang, perubahan manajemen, pembatasan dividen, dan penjualan aset jika rasio pencadangan bank di China kurang dari 150% lebih dari enam bulan.
Di kuartal III/2016, rasio pencadangan ICBC tercatat 136,1% sedangkan CCB di 148,8%. Adapun dua bank besar lainnya, yakni Bank of China dan Agricultural Bank of China Ltd telah memenuhi rasio minimal 150%.
Perbankan China memang tengah dalam tekanan. Lima bank terbesar di China hanya mencetak kenaikan lama 0,8% di kuartal III/2016, pertumbuhan paling rendah dalam tiga kuartal berturut-turut.