Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank ICBC Indonesia meraup laba bersih Rp238 miliar pada kuartal III/2023, naik 64,38% secara tahunan (year on year/yoy), dari laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp144,79 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Bisnis Kamis (9/11/2023), naiknya laba Bank ICBC Indonesia itu didorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 9,53% yoy menjadi Rp1,05 triliun dari sebelumnya Rp960,52 miliar. Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank pun ikut terkerek 51 basis poin (bps) ke level 2,67% pada Seotember 2023.
Tak hanya itu, sejumlah faktor yang ikut mendongkrak pertumbuhan laba, lantaran pendapatan lain dari Bank ICBC Indonesia naik 299,75% dari sebelumnya Rp51,53 miliar pada kuartal III/2023 menjadi Rp205,99 miliar.
Adapun, sejumlah beban bank kian menyusut. Misalnya, beban lainnya yang turun 14,76% menjadi Rp169,86 miliar pada September 2023 dari sebelumnya Rp199,26 miliar pada September 2022.
Alhasil, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank ICBC kian susut dari level 90,08% menjadi 88,17%. Semakin besar rasio BOPO menunjukkan semakin tidak efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.
Akan tetapi, penyaluran kredit Bank ICBC Indonesia trun 7,48% menjadi Rp24,44 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu Rp26,42 triliun. Sehingga ini berdampak pada aset bank yang juga terkoreksi 6.35% menjadi Rp55,79 triliun dari sebelumnya Rp59,57 triliun.
Baca Juga
Seiring dengan penyaluran kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross perusahaan pun juga mencatatkan penurunan 240 bps ke level 0,72% dari sebelumnya 3,1%. Lalu, NPL net juga turun 86 bps ke level 0,01% pada September 2023 dari sebelumnya 0,87% pada September 2022.
Di sisi lain, ICBC Indonesia telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp41,41 trilun, angka ini turun 8,36% dari R45,32 triliun. Namun, dana murah atau current account saving account (CASA) naik 10,72% menjadi Rp11,64 triliun dari sebelumnya Rp10,51 triliun.