Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mega Tbk. (MEGA) telah membukukan laba bersih sebesar Rp2,79 triliun pada kuartal III/2023, naik 5,68% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,64 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan, Bank Mega sebenarnya mencatatkan penurunan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 2,03% yoy menjadi Rp4,34 triliun pada September 2023. Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank pun turun 17 basis poin (bps) ke level 5,43%.
Namun, Bank Mega berhasil membukukan perbaikan beban operasional lainnya dari Rp1,16 triliun pada September 2022 menjadi Rp891 miliar pada September 2023.
Bank besutan konglomerat Chairul Tanjung ini mencatatkan kenaikan tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) 7 bps ke level 3,65%. Semakin tinggi ROA, maka bank tercatat semakin kuat dalam mendayagunakan asetnya untuk memperoleh keuntungan.
Namun, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) Bank Mega turun 171 bps ke level 18,85% pada kuartal III/2023.
Dari sisi intermediasi, Bank Mega berhasil menyalurkan kredit Rp65,35 triliun pada kuartal III/2023, namun turun 4,29% yoy. Aset pun turun 7,39% yoy menjadi Rp116,84 triliun.
Baca Juga
Bank Mega juga mencatatkan pembengkakan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross dari 1,27% pada September 2022 menjadi 1,63% pada September 2023. NPL nett juga naik dari 0,94% ke 1,22%.
Dari sisi pendanaan, Bank Mega meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp80,21 triliun pada September 2023, turun 7,65% yoy. Dana murah atau current account saving account (CASA) Bank Mega juga turun 1,86% yoy menjadi Rp23,64 triliun.