Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kajian Mata Uang Digital Butuh 2 Tahun. Ini Alasannya

Bisnis.com, JAKARTA Periode kajian terhadap mata uang digital bank sentral oleh Bank Indonesia yang diperkirakan memakan dua tahun dinilai wajar.

Bisnis.com, JAKARTA — Periode kajian terhadap mata uang digital bank sentral oleh Bank Indonesia yang diperkirakan memakan dua tahun dinilai wajar.

Kepala Ekonom PT Bank MAndiri (Persero) Tbk. Anton Gunawan mengatakan, Bank Indonesia (BI) harus melakukan studi yang sangat mendetil sebelum menerapkan central bank digital currency (CBDC) tersebut. Oleh karena itu, agaknya dibutuhkan waktu yang terbilang lama.

“BI yang pasti [jika hendak keluarkan CBDC] harus mengantisipasi ancaman semacam pemalsuan seperti pada uang kartal. Karena itulah mungkin butuh kajiannya sampai dua tahun,” ucapnya kepada Bisnis, Minggu (11/2/2018).

Anton berpendapat bahwa hal paling mendasar yang harus dipersiapkan BI apabila hendak menerbitkan mata uang digital bank sentral adalah infrastruktur. Teknologi pencatatan transaksi terintegrasi modern (blockchain) adalah teknologi yang akan menjadi dasar pengoperasian CBDC.

Bank Indonesia mengaku butuh waktu sekitar dua tahun untuk melakukan kajian terkait akan dikeluarkan mata uang digital bank sentral.

Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengatakan, pihaknya saat ini baru dalam tahap studi alias kajian terkait rencana penerbitan mata uang digital bank sentral untuk sistem pembayaran domestik.

“Kami terus mendalami untuk penerbitan mata uang digital itu, ini masih dalam studi. Mungkin kajiannya butuh waktu sekitar dua tahun. [CBDC ini] nanti administrator dan pengelolanya adalah bank sentral,” ucapnya.

Bank sentral sejumlah negara juga dikabarkan tengah melakukan kajian terkait CBDC. BI sendiri melakukan studi mencakup sektor-sektor mana saja yang hendak difasilitasi menggunakan blockchain dan mata uang digital ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper