Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) menyiapkan dana senilai Rp58 miliar pada tahun ini untuk mengembangkan infrastruktur pendukung teknologi informasi.
Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, pihaknya menyiapkan alokasi anggaran yang cukup besar untuk pengembangan teknologi informasi agar dapat menjawab kebutuhan terhadap penyelenggaraan transaksi nontunai. Pasalnya, bank daerah diwajibkan untuk memfasilitasi transaksi nontunai untuk setiap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
"Bank Jatim tahun ini juga mencanangkan e-KD atau keuangan daerah elektronik, di dalamnya terdapat kanal elektronik untuk APBD," katanya kepada Bisnis, Senin (12/2/2018).
Tahun ini Bank Jatim juga ingin punya uang elektronik sendiri. Sebelumnya, Bank Jatim telah bekerja sama dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terkait penerbitan uang elektronik lewat co-branding dengan Flazz.
Selain itu, salah satu teknologi yang ingin dikembangkan oleh Bank Jatim juga adalah pembayaran menggunakan Quick Response Code.
Sektor pertama yang akan diaplikasikan melalui teknologi tersebut adalah jalan tol. Dia berharap, nasabah yang rutin melalui jalan tol di Jawa Timur dapat membayar menggunakan QR code Bank Jatim.