Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat (Bank NTB) akan konversi menjadi full syariah tahun ini.
Oleh karena itu, manajemen perseroan melakukan sosialisasi ke nasabah, termasuk yang berada di luar NTB seperti di Jawa Timur dan Jakarta.
"Nasabah kami juga ada yang di luar NTB. Kami sosialisasi ke pengusaha-pengusaha juga," kata Direktur Utama Bank NTB, Komari Subakir kepada Bisnis, Selasa (13/2/2018).
Komari optimistis waktu sekitar 7 bulan sebelum Agustus lebih dari cukup untuk mengurus perizinan konversi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Total aset Bank NTB per Desember 2017 tercatat senilai Rp8,9 triliun dengan modal inti Rp1,3 triliun.
Saat ini share aset Bank NTB di provinsi tersebut sebesar 25%. Sedangkan share unit usaha syariahnya sebesar 9%. Jika konversi berjalan lancar maka share syariah Bank NTB otomatis naik menjadi 25%.
Direksi Bank NTB juga rencananya akan dirombak pascakonversi nanti. Komari mengatakan, dirinya sudah mengajukan rencana pensiun kepada pemegang saham.
Sebelumnya, Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi mengatakan, pemerintah provinsi ingin konversi Bank NTB tuntas secepat mungkin. Sebab, hal tersebut merupakan keinginan masyarakat NTB.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan NTB Farid Faletehan mengatakan, sejauh ini pihaknya menilai kesiapan konversi bank NTB sudah berada pada jalur yang tepat.
Pasalnya, jika berkaca dari sisi bisnis, Financing to Deposit Ratio (FDR) untuk perbankan syariah di NTB masih tergolong besar di angka 180%. Artinya, bisnis ini masih memiliki peluang untuk menggenjot dana-dana himpunan dari dalam daerah.