Bisnis.com, JAKARTA - Sektor riil diharapkan segera pulih agar permintaan kredit bank bisa kembali tumbuh.
Presiden Direktur PT Bank Mayapada Internasional Tbk. Hariyono Tjahjarijadi mengatakan, permintaan ada bila ada kebutuhan dari masyarakat.
Sedangkan kebutuhan ada karena roda perekonomian berputar dengan baik sehingga ada penambahan omzet usaha.
"Dan untuk itu diperlukan modal kerja yang lebih besar, maka permintaan akan kredit ada," katanya kepada Bisnis, Selasa (20/2/2018).
Dia menilai suku bunga kredit hanya salah satu faktor saja yang membuat pertumbuhan kredit lesu.
"Sebab jika tak ada demand-nya walaupun suku bunga kredit rendah juga tidak akan ada peningkatan kredit," imbuhnya.
Oleh karena itu, dia berharap tahun ini sektor riil bisa pulih mengingat ada gelaran Asian Games, pemilihan kepala daerah serentak plus bulan puasa dan Idulfitri.
Semua faktor tersebut diharapkan bisa menggerakkan roda perekonomian yang kemudian berdampak pada meningkatnya permintaan kredit bank.
Sebagai catatan, selama periode Januari-Desember 2017 suku bunga deposito dan kredit turun masing-masing sebesar 65 bps dan 74 bps. Namun, pertumbuhan kredit 2017 tercatat hanya tumbuh sebesar 8,2% (yoy).