Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BNI Syariah menyiapkan dana sekitar Rp20 miliar untuk membiayai perusahaan rintisan (startup) di sektor ekonomi kreatif.
Direktur BNI Syariah Dhias Widhiyati mengatakan, dana tersebut disiapkan untuk 50 usaha yang layak dibiayai. Pihaknya menyiapkan skema pembiayaan khusus yang sesuai dengan prinsip syariah.
Alokasi dana tersebut dalam rangka pengembangan ekonomi kreatif bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) lewat kegiatan Derap Ekrafpreneur Hasanah Mulia 2018 (Deureuham).
"Kami cari 50 usaha yang dinilai cukup layak. Kalau satu usaha butuh sekitar Rp15 juta-Rp25 juta berarti kami siapkan antara Rp10 miliar sampai Rp20 miliar," katanya di Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Karena berbasis syariah, calon penerima dana harus memiliki usaha yang tidak hanya memenuhi aspek functional dan emotional benefit, tetapi juga spriritual benefit.
Ada dua kategori yang dikompetisikan dalam Deureuham 2018 yaitu umum dan teknologi. Kategori umum meliputi kuliner, fashion, kriya, dan desain produk. Sedangkan teknologi meliputi aplikasi dan game, film dan animasi serta fotografi.
"Kriteria pelaku usaha yang lolos kurasi harus bersifat kreatif dan inovatif dan memiliki dampak sosial yang positif," imbuhnya.
Kegiatan ini akan diluncurkan di 5 kota yakni Palembang, Jakarta, Balikpapan, Surabaya dan Makassar. Dari tiap kota akan dipilih 100 peserta yang kemudian disaring menjadi 10.
50 usaha yang terpilih kemudian diikutkan bootcamp yang diisi dengan mentoring dari pelaku industri kreatif dan perbankan. BNI Syariah juga akan melakukan pendampingan karena usaha tersebut dianggap layak untuk diberi pembiayaan.
Berdasarkan riset Asian Development Bank (ADB) 2010, segmen kelas menengah muslim Indonesia merupakan yang terbesar di Asean dan ketiga di Asia.
Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo mengatakan, Bekraf memandang hal ini sebagai peluang yang bisa digunakan oleh pelaku ekonomi kreatif berbasis syariah.
"Potensi ekonomi kreatif sangat besar. Akhir tahun lalu diperkirakan kontribusi ke PDB Indonesia sudah lebih dari Rp1000 triliun," terangnya.