Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jateng Bidik Aset Rp100 Triliun

PT BPD Bank Jateng mengincar aset sebesar Rp100 triliun pada 2 tahun ke depan.
 Ilustrasi UMKM /Bisnis Indonesia-Rachman
Ilustrasi UMKM /Bisnis Indonesia-Rachman

Bisnis.com, SEMARANG - PT BPD Bank Jateng mengincar aset sebesar Rp100 triliun pada 2 tahun ke depan.

"Saat ini, aset Bank Jateng tercatat mencapai Rp61,47 triliun per 31 Desember 2017. Artinya, untuk mengejar target itu Bank Jateng harus tumbuh 62,6% atau sebesar Rp38,53 triliun," kata Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno seusai penandatanganan kerja sama Apex Bank Jateng dan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) DIY, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-55 Bank Jateng, di Semarang, pekan lalu.

Target aset itu, ungkapnya, ditunjang juga dengan dana pihak ketiga (DKP) sebesar Rp44,64 triliun dan penyaluran kredit yang mencapai Rp42,45 triliun per 31 Desember 2017.

Dia menyampaikan, produk dan layanan terhadap konsumen akan tetap menjadi motor utama dalam pencapaian pertumbuhan profitabilitas dengan segmentasi prioritas yang semakin jelas.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang kian pesat, Nano, sapaan akrab Supriyatno, mengatakan layanan perbankan digital juga dikembangkan pada seluruh layanan dan operasional.

Dalam kesempatan itu, Bank Jateng menggandeng 55 BPR untuk membantu penyaluran kredit ke usaha kecil dan menengah (UKM).

"Kami berharap kerja sama ini bisa mendorong pengembangan usaha kecil menengah (UKM) di DIY," kata Direktur Operasional dan Digital Banking Bank Jateng Rahadi Widayanto.

Menurut dia, pembiayaan dari Bank Jateng untuk kalangan UKM nantinya bisa dilakukan melalui 55 BPR yang sudah bekerja sama sehingga semakin memperluas jaringan yang sudah terbangun. Dengan semakin luasnya jaringan, termasuk dengan 55 BPR di DIY itu, kata dia, Bank Jateng optimistis bisa mengucurkan pembiayaan mencapai Rp1 triliun hingga akhir tahun ini.

Ia menjelaskan ada beberapa skema pembiayaan yang akan diberikan Bank Jateng sebagai Apex bank terhadap 55 BPR tersebut, antara lain bantuan likuiditas, bantuan teknologi, dan sumber daya manusia (SDM). "Semisal, ada BPR yang mengalami kekurangan pendanaan, kami akan bantu meningkatkan likuiditasnya. Ada persyaratan lebih longgar untuk BPR sehingga banyak yang berminat bekerja sama," katanya.

Ketua DPD Perbarindo DIY Ascar Setiyono mengatakan terbentuknya Apex bank itu menciptakan pula jaringan program pembiayaan, termasuk modal kerja dengan persyaratan dan ketentuan yang lebih ringan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Antara/Harian Jogja

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper