Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Bukopin Tbk. memutuskan tidak membagi dividen kepada para pemegang saham. Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Selasa (22/5/2018)
Dalam RUPS tersebut, para pemegang saham menyetujui penempatan laba bersih 2017 sebesar Rp174,93 sebagai laba ditahan.
Selain itu, RUPS tersebut juga menyetujui renana perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Direktur Utama Bank Bukopin Eko R. Gindo mengatakan, rights issue maupun laba ditahan ditujukan untuk memperkuat permodalan bank. Perseroan menargetkan capital adequacy ratio (CAR) dapat mencapai 14% pada akhir tahun ini, tumbuh sekitar 2,5% dari rasio tahun lalu.
"Selain itu, kami juga menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit sekitar 5%, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) juga sekotar 5%," katanya, Selasa (22/5/2018).
Adapun, terkait rencana right issue, Eko mengatakan pihak perseroan menargetkan penjualan saham sebanyak-banyaknya 2,7 lembar saham. Dari penjualan tersebut, pihak Bank Bukopin menargetkan akan mendapatkan sebanyak-banyaknya Rp1,9 triliun dengan perkiraan harga Rp550-Rp700 per lembar saham.
Baca Juga
"Right issue sudah disetujui, cuma memang ya tadi ada pertanyaan dari pemegang saham sekarang mekanismenya agak rumit. Tapi tadi kami bisa jelaskan dengan baik, bahwa kami sedang berkomunikasi terus dengan OJK pasar modal, saat ini kami berharap semua akan dapat persetujuan pada Juni 2018," jelasnya.
Sepanjang kuartal I/2018, Bank Bukopin mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp66,92 triliun, turun tipis 0,31% dari kuartal I/2017 sebesar Rp67,13 triliun.
Sementara itu, CAR tercatat di level 11,09%, lebih rendah dari posisi pada kuartal I/2017 sebesar 17,02%. Sedangkan laba konsolidasian mengalami pertumbuhan 65,33% secara tahunan menjadi Rp378 miliar dari sebelumnya Rp228,62 miliar.