Bisnis.com, JAKARTA- Bank Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit perbankan Indonesia tahun ini sekitar 10%-12%.
Winang Budoyo, Chief Economist PT Bank Tabungan Negara Tbk. mengatakan, target tersebut tak perlu direvisi sekalipun ada kemungkinan suku bunga acuan bakal naik lagi.
Pasalnya, kenaikan suku bunga acuan BI sudah diperkirakan sebelumnya sesuai dengan proyeksi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat.
"Sehingga hal ini tentunya sudah menjadi salah satu faktor dalam menentukan target pertumbuhan kredit," katanya kepada Bisnis, Jumat (22/6).
Apalagi, katanya, BI berencana kembali mengeluarkan relaksasi kebijakan makroprudensial pada RDG mendatang. Salah satunya ialah pelonggaran Loan to Value (LTV) untuk kredit properti.
"Ini merupakan salah satu upaya BI untuk mendorong pertumbuhan kredit," imbuhnya.
Baca Juga
Sedangkan untuk kenaikan suku bunga kredit perbankan, menurutnya bank masih meraba-raba karena kenaikan suku bunga acuan juga baru sebulan lalu.
"Mungkin mereka [bank] baru bereaksi dari sisi dana pihak ketiga," ujarnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya meminta agar bank tak menaikkan suku bunga kredit terlalu cepat. Alasannya, bank juga belum merespons secara keseluruhan penurunan suku bunga acuan BI sebanyak 200 basis poin.
BI juga akan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memastikan kenaikan suku bunga acuan tidak serta merta menaikkan suku bunga deposito dan kredit.