Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gagal Bayar Polis Jiwasraya Perburuk Kepercayaan Pasar Asuransi

Forum Komunikasi Pemegang Polis Bancassurance Jiwasraya mengkritisi alasan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang menolak membayar polis jatuh tempo karena tekanan likuiditas. Menurut mereka, kepercayaan dan reputasi harus dipertahankan dengan tetap membayar polis jatuh tempo dan mengesampingkan tekanan likuiditas.
Karyawati berbincang di dekat logo PT Asuransi Jiwasraya di Jakarta, Jumat (14/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Karyawati berbincang di dekat logo PT Asuransi Jiwasraya di Jakarta, Jumat (14/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA  - Forum Komunikasi Pemegang Polis Bancassurance Jiwasraya mengkritisi alasan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang menolak membayar polis jatuh tempo karena tekanan likuiditas. Menurut mereka, kepercayaan dan reputasi harus dipertahankan dengan tetap membayar polis jatuh tempo dan mengesampingkan tekanan likuiditas.

Kordinator Forum Komunikasi Pemegang Polis Bancassurance Jiwasraya, Rudyantho meminta  Jiwasraya dan Kementerian BUMN untuk fokus dalam skala yang lebih besar dalam menangani masalah Jiwaraya.

Dia mengatakan masalah Jiwasraya merupakan pertaruhan reputasi negara dalam ini menyangkut kepercayaan investor kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Jadi masalah Jiwasraya tidak bijak kalau hanya dipandang dari sudut Jiwasraya sendiri sebagai badan hukum atau entitas badan usaha. Karena kalau BUMN sudah kehilangan kepercayaan maka dampak kerugiannya akan menjalar ke BUMN yang lain diluar Jiwasraya,” kata pria yang akrab disapa Rudy kepada Bisnis, Senin (24/12/2018).

Rudy menambahkan pembiaran masalah Jiwaraya akan berdampak pada negara seiring dengan hilangnya kepercayaan investor kepada Indonesia.

Dia mendorong agar pemerintah segera turun tangan mengatasi permasalahan Jiwasraya dengan membayarkan polis jatuh tempo nasabah JS Plan Proteksi.

“Tinggal kalkulasi saja, Jiwasraya rugi tetapi bisa mengembalikan kepercayaan atau mengabaikan tanggungjawab Jiwasraya tetapi kehilangan investor terhadap semua BUMN,” ucap Rudy.

Sebelumnya, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) berusaha menyelesaikan sementara masalah telat bayar polis jatuh tempo dengan menawarkan pembayaran di muka bagi pemegang polis yang ingin melakukan roll over sebesar 7% per annum netto atau setara dengan 7,49% per annum nett efektif.

Adapun bagi yang tidak ingin melakukan roll over, Jiwasraya akan memberikan bunga pengembangan efektif sebesar 5,75% per annum netto.

Rudy mengatakan tawaran roll over telah dilakukan Jiwasraya sejak 2016, namun sejumlah nasabah kecewa karena setelah melakukan roll over pada tahun itu, mereka tetap tidak bisa mencairkan dana polis jatuh tempo.

“Ada orang dijanjikan roll over pada 2016, terus dijanjiin lagi roll over 2017, akhirnya enggak jadi-jadi tuh, itu yang membuat mereka gondok,” ucap Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper