Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mega Genjot Transaksi Kartu Kredit

PT Bank Mega Tbk. mengincar pertumbuhan bisnis kartu kredit sekitar 10% pada 2019, baik dari sisi nominal transaksi maupun jumlah pemegang kartu.
Karyawan melayani nasabah di kantor Bank Mega, di Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan melayani nasabah di kantor Bank Mega, di Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mega Tbk. mengincar pertumbuhan bisnis kartu kredit sekitar 10% pada 2019, baik dari sisi nominal transaksi maupun jumlah pemegang kartu.

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib masih optimistis bisnis kartu kredit dapat terus berjalan di tengah tren inovasi platform pembayaran berbasis server maupun teknologi Quick Response (QR) Code.  

"Khusus untuk kartu kredit diharapkan bisa tumbuh 10% pada tahun 2019. Tahun lalu sales volume tumbuh stabil di kisaran 1% — 2%," katanya kepada Bisnis, belum lama ini. 

Direktur Funding & Sales Distribution Diza Larentie menambahkan, jumlah pemegang kartu kredit Bank Mega per akhir 2018 sebanyak 1,3 juta dengan total transaksi Rp27 triliun.  

Menurut Diza, bisnis kartu kredit akan tetap punya segmen pasar baru akibat penambahan angkatan kerja. Selain itu bisnis kartu kredit juga didukung oleh gaya hidup masyarakat yang semakin mengarah pada transaksi nontunai. 

"Tren bisnis kartu kredit akan terus lebih baik lagi karena yang lulus sekolah akan masuk dunia kerja sehingga buying power-nya naik terus. Artinya akan ada angkatan-angkatan kerja yang baru. Selain itu sekarang orang sudah mulai terus cashless, sehingga bisnis kartu kredit diharapkan bisa meningkat," katanya. 

Salah satu strategi perseroan yakni lewat penguatan kerja sama dengan platform perdagangan daring alias e-commerce mengikuti tren dan kebutuhan pasar.  

Pasalnya, kata Diza, transaksi kartu kredit lewat e-commerce menunjukkan tren kenaikan, seperti untuk pembelian tiket, hotel hingga barang-barang konsumsi lainnya. 

Nilai transaksi kartu kredit Bank Mega di e-commerce pada 2018 meningkat signifikan menjadi Rp7 triliun. Jumlah itu tumbuh 250% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper