Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sampoerna Bukukan Laba Bersih Rp24,60 Miliar

PT Bank Sahabat Sampoerna mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp24,6 miliar pada semester I/2019.  Adapun, capaian  tersebut menurun 17 persen jika dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama tahun lalu.
Bank Sahabat Sampoerna
Bank Sahabat Sampoerna

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Sahabat Sampoerna mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp24,6 miliar pada semester I/2019.  Adapun, capaian  tersebut menurun 17 persen jika dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama tahun lalu.

Chief Financial Officer Bank Sampoerna Henky Suryaputra menyampaikan bahwa penurunan laba bersih perseroan disebabkan oleh peningkatan beban penyisihan penurunan nilai kredit.

Bank Sampoerna mencatatkan beban penyisihan penurunan nilai kredit sebesar Rp143,8 miliar,  meningkat cukup signifikan sebesar Rp40,7 miliar atau 39 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Henky menambahkan bahwa kenaikan tersebut antara lain terkait dengan persiapan implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 yang akan dimulai pada awal 2020.

"Kami siap untuk dapat mengimplementasikan PSAK 71 yang berlaku pada 2020. Kami mengantisipasi bahwa penerapan PSAK 71 ini akan mengharuskan kami untuk mengakumulasikan pencadangan yang lebih besar. Hal ini memengaruhi laba bersih yang kami bukukan pada semester I/2019," katanya dikutip melalui keterangan resmi, Kamis (1/8/2019).

Di samping itu, perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih menjadi sebesar Rp326 miliar atau naik 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp302 miliar. Margin bunga bersih / NIM perseroan tercatat pada level 6,88 persen.

Peningkatan tersebut sejalan dengan peningkatan kredit pada kuartal II/2019. Penyaluran kredit tercatat meningkat 16 persen dari Rp6,8 triliun pada Juni 2018 menjadi Rp8,0 triliun pada Juni 2019.

Namun begitu, rasio kredit bermasalah secara bruto berada pada level 4,48 persen dan secara neto (NPL Net) tercatat pada level 3,35 persen, keduanya meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Bank Samporna Ali Rukmijah menyampaikan naiknya NPL sedikit banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal, termasuk situasi politik.

Ali menyampaikan, pihak manajemen akan terus berupaya memperbaiki kualitas kredit dengan melakukan pendekatan kepada nasabah secara rutin.

Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga berhasil dihimpun sebesar Rp8,8 triliun dari Rp7,7 triliun pada akhir periode yang sama tahun lalu atau meningkat 14 persen. 

Dengan demikian rasio kredit berbanding dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio/LDR) perseroan mengalami peningkatan tipis ke level 90,66 persen. 

Tingkat LDR tersebut dipandang perseroan cukup baik dalam hal keseimbangan antara efisiensi penggunaan dana dan pemenuhan tingkat likuiditas demi memenuhi kebutuhan nasabah.

“Bank Sampoerna berusaha untuk tetap melakukan fungsi intermediasi bank secara konsisten dan berhati-hati. Peningkatan dana pihak ketiga dan kredit yang disalurkan menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank Sampoerna semakin kuat,” kata Ali.

Sementara, pada rasio keuangan lainnya, Ali menambahkan, CAR perseroan berada di level 19,24 persen, sehingga kinerja yang dibukukan dengan didukung pemenuhan kebutuhan modal menjadikan Bank Sampoerna memiliki fundamental yang baik.

Pada rasio keuangan lainnya, terjadi penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, seperti ROA dari 0,92 persen menjadi 0,66 persen dan ROE dari 4,80 persen menjadi 3,43 persen, sedangkan BOPO mengalami peningkatan dari 91,95 persen menjadi 93,27 persen. 

Secara total aset, Bank Sampoerna mencatatkan pertumbuhan sebesar 12 persen menjadi Rp10,5 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,3 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper