Bisnis.com, JAKARTA — Sekitar delapan perusahaan pembiayaan harus segera memenuhi ketentuan kepemilikan asing maksimal 85% dengan tenggat Desember 2019.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Bambang W. Budiawan. Dia mengungkapkan bahwa empat dari delapan perusahaan tersebut sudah mengajukan perizinan divestasi saham kepada OJK. Keempatnya merupakan perusahaan pembiayaan yang mayoritas berbasis korporasi Jepang dengan porsi saham lebih dari 85%.
Bambang memerinci empat perusahaan tersebut adalah PT Suzuki Finance Indonesia, PT U Finance Indonesia, dan PT Bussan Auto Finance yang fokus pada pembiayaan otomotif, serta PT Orix Indonesia Finance yang fokus memberikan pembiayaan alat berat.
“Mereka sudah [mengajukan izin] dan on progress. Kondisi keuangan mereka tidak masalah. [Nantinya akan] diproses sesuai ketentuan,” ujarnya, saat dihubungi Bisnis, baru-baru ini.
Rencana aksi divestasi saham tersebut seiring dengan ketentuan POJK No. 28/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Pembiayaan. Pasal 10 beleid itu menyatakan total kepemilikan asing pada perusahaan pembiayaan yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas, baik secara langsung maupun tidak langsung paling tinggi 85% dari modal disetor.
Ketentuan pada pasal 10 tidak berlaku bagi perusahaan yang telah mendapatkan izin usaha sebelum POJK ini ditetapkan sepanjang perusahaan tidak melakukan perubahan modal, komposisi pemegang saham, dan/atau pemegang saham.
Adapun pasal 81 menyebutkan bahwa perusahaan yang melebihi batasan kepemilikan pada pasal 10 sebelum POJK ditetapkan dinyatakan berlaku sejak tanggal 31 Desember 2019.
Sebagai informasi, PT Suzuki Finance Indonesia dimiliki oleh Suzuki Motor Corporation of Japan (80%), Itochu Corporation of Japan (19%), dan PT Indomobil Multi Jasa Tbk. (1%).
PT Orix Indonesia Finance adalah joint venture antara Orix Corporation asal Jepang (85%) dan Yayasan Kesejahteraan Bank Indonesia (15%).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada 2018, PT Bussan Auto Finance didukung oleh empat pemegang saham di antaranya adalah Mitsui & Co., Ltd. sebesar 68,3%, Yamaha Motor Co., Ltd. sebesar 17,7%, PT Mitsui Indonesia 11,7%, dan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing sebesar 2,3%.
Adapun pemegang saham PT U Finance Indonesia adalah MUFG Bank Ltd (84,69%), Mitsubishi UFJ NICOS Co. Ltd. (8,75%), PT Bumiputera-BOT Finance (4,37%), dan PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (2,19%).
Hingga berita ini diturunkan, keempat perusahaan belum bersedia memberikan konfirmasi terhadap rencana perubahan komposisi saham setelah dihubungi Bisnis.