Bisnis.com, JAKARTA - Crowdo, platform peer to peer lending Asia Tenggara menargetkan pembiayaan modal kerja kepada pelaku UKM sebesar 60% dari seluruh total pembiayaan perusahaan melalui produk Suplly Chain Financing (SCF) pada 2020.
Chief Commercial Officer Crowdo Ikram Jeihan mengatakan dari fokus pihaknya tersebut perusahaan mendapatkan permintaan aplikasi pinjaman sebesar Rp200 miliar per minggu.
Dari catatan Bisnis permintaan tersebut naik dibandingkan dengan 2019 yang permintaannya mencapai Rp150 miliar per pekan.
Dengan kontribusi bisnis secara keseluruhan total pembiayaan pada periode tersebut sebesar 30% atau meningkat 10% dari tahun sebelumnya.
"SCF memungkinkan UKM bertindak sebagai pembeli untuk memperpanjang persyaratan pembayaran kepada pemasok jadi pemasok tidak perlu merasa taku terhadap arus kas yang dimiliki lantaran mereka akan mendapatkan pemabayaran yang lebih awal," kata Ikram dari siaran pers diterima Bisnis, Senin (4/11/2019).
Menurutnya, pemasok dapat menggunakan faktur atau tagihan yang mereka miliki kepada Crowdo sehingga pemasok dapat memperoleh akses terhadap uang yang dimiliki secara lebih cepat.
Dia mengatakan manfaat bagi pemasok adalah menjaga kestabilan dan kelancaran arus kas dan proses likuiditas yang cepat.
Selain itu, manfaat bagi UKM atau peminjam yaitu membantu untuk membayar tagihan supplier agar UKM dapat lebih fokus mengatur operasi usahanya dan juga meningkatkan kapasitas persediaan barang. Bagi Crowdo, produk SCF dapat meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada UKM yang berkembang.