Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Untung Investasi Emas, Kenali Biaya 'Tersembunyi' Berikut

Banyak orang memilih emas logam mulia atau batangan sebagai alat investasi. Sejak dulu hingga sekarang instrument investasi tersebut sangat populer di masyarakat dibandingkan instrumen investasi lainnya.
Ilustrasi perhiasan emas/webuy-vegas
Ilustrasi perhiasan emas/webuy-vegas

Bisnis.com, JAKARTA - Banyak orang memilih emas logam mulia atau batangan sebagai alat investasi. Sejak dulu hingga sekarang instrumen investasi tersebut sangat populer di masyarakat dibandingkan instrumen investasi lainnya.

Investasi emas banyak digemari karena dianggap aman atau minim risiko. Beberapa juga beranggapan kalau berinvestasi emas tidak akan pernah merugikan. Namun, tahukah Anda ketika berinvestasi emas terdapat biaya-biaya 'tersembunyi' yang harus dipertimbangkan?

Pastikan Anda menganalisa lebih dalam dan mengetahui seluk beluk investasi emas. Jangan sampai Anda mengalami kerugian karena kurang memperhitungkan biaya-biaya tambahan lainnya dalam berinvestasi emas.

Nah, berikut beberapa biaya-biaya lain yang perlu diperhitungkan ketika berinvestasi emas logam mulia:

1. Biaya spread yang tinggi

Perlu diketahui, ketika membeli emas batangan ada dua macam harga yang berlaku, yakni harga jual dan harga buyback. Harga jual merupakan harga Anda membeli emas dari tempat beli emas. Sedangkan harga buyback adalah harga beli oleh tempat beli emas ketika Anda menjual kembali emas tersebut kepada mereka.

Spread atau beda harga jual dan harga buyback emas batangan terbilang cukup tebal. Sebagai contoh, harga jual emas batangan Antam 1 gram di Butik Emas LM milik PT Antam pada Jumat (22/11/2019), dipatok senilai Rp748.000 per gram.

Sementara itu, harga buyback dipatok senilai Rp664.000 per gram.

Artinya, jika Anda membeli emas ukuran 1 gram hari ini seharga Rp748.000, lalu karena suatu alasan Anda memutuskan untuk menjualnya kembali hari ini juga, Anda akan merugi Rp84.000.

Dengan spread yang tinggi tersebut, emas batangan tentunya hanya cocok untuk investasi jangka panjang. Dalam jangka panjang, nilai emas diharapkan akan terus meningkat sehingga dapat menutup selisih harga tersebut dan dapat memberikan keuntungan.

2. Biaya penyimpanan

Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan saat berinvestasi emas adalah tempat penyimpanan. Tentunya menyimpan emas tidak bisa sembarangan karena berisiko hilang atau dicuri.

Untuk mengatasi risiko tersebut, salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah menyimpannya dalam brankas di rumah. Membeli brankas tentunya menimbulkan biaya tambahan saat berinvestasi emas.

Selain itu, Anda juga bisa menyimpan dengan cara titip di safe deposit box. Biasanya, tempat alternatif penyimpanan emas tersebut bisa Anda sewa dari bank.

Menitipkan emas di safe deposit box tentunya akan dikenai biaya. Contoh, biaya sewa safe deposit box di Bank BCA ukuran box kecil (7 x 26 x 60) berkisar Rp250.000-Rp500.000 per tahun. Selain biaya sewa, juga harus memberikan uang jaminan Rp750.000 (dikembalikan apabila penyewaan dihentikan).

3. Zakat

Bagi seorang muslim, emas menjadi salah satu harta yang wajib dikeluarkan zakatnya. Zakat emas wajib ditunaikan jika seseorang memiliki emas mencapai batas minimum senilai 85 gram.

Tarif zakat yang harus dibayarkan adalah sebesar 2,5% dari emas yang dimiliki atau tersimpan selama 1 tahun.

4. Penurunan nilai karena rusak

Jika tidak dirawat dengan baik, emas dapat mengalami oksidasi dan memudar warnanya. Hal ini tentunya akan mengurangi nilai tukar emas.

Kemudian, khusus untuk penjualan emas di Butik Emas LM Antam disertai sertifikat LBMA (London Bullion Market Association) yang menjamin kualitas dan kemurnian emas. Dilengkapi dengan teknologi CertiEye untuk meningkatkan keamanan produk dengan sertifikat yang menyatu dengan kemasan (khusus pecahan 0.5 gram sampai dengan pecahan 100 gram).

Oleh sebab itu, bila hendak menjual emas di Antam, penting untuk memastikan kemasan dalam kondisi baik. Jika kemasan rusak atau hilang, harga jual kembali (buyback) ke Antam akan dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper