Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lepas Saham di Asuransi Adira, Bank Danamon Naik Kelas ke BUKU IV

Setelah melepas 70 persen saham PT Asuransi Adira Dinamika, modal inti PT Bank Danamon Tbk. naik Rp3,9 triliun.
Aktivitas layanan perbankan di kantor PT Bank Danamon Indonesia Tbk di Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Aktivitas layanan perbankan di kantor PT Bank Danamon Indonesia Tbk di Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. berhasil naik kelas ke bank umum kategori usaha (BUKU) IV setelah melepas status pemilikan saham pengendali (PSP) pada anak usahanya, PT Asuransi Adira Dinamika, kepada Zurich Insurance Company Ltd.

Bank Danamon melepas 70 persen kepemilikan saham Asuransi Adira. Direktur Utama Bank Danamon Yasushi Itagaki mengatakan nilai 70 persen saham tersebut setara dengan Rp3,9 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada kuartal III/2019, modal inti Bank Danamon tier 1 tercatat sebesar Rp29,67 triliun. Untuk naik kelas ke BUKU IV, diperlukan modal inti minimal Rp30 triliun.

Artinya, dengan dana yang didapat dari penjualan saham Asuransi Adira, modal inti perseroan bertambah menjadi sekitar Rp33,57 triliun.

"Kami akan manfaatkan dana yang didapatkan dari transaksi ini [penjualan sahan] untuk pengembangan bisnis, di mana Bank Danamon juga akan masuk ke BUKU IV," paparnya, Jumat (29/11/2019).

Wakil Direktur Utama Bank Danamon Michellina Triwardhany menambahkan penambahan dana tersebut otomatis membuat Bank Danamon secara teknis naik ke BUKU IV. Proses selanjutnya, Bank Danamon akan melakukan pelaporan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Sebenarnya tanpa penjualan ini kami akan tetap menjadi BUKU IV, tetapi paling akan terealisasi pada 2020. Namun, dengan adanya transaksi ini, pada saat ini sudah menjadi BUKU IV, jadi lebih cepat. Adapun ke OJK, ada proses memberikan informasi yang akan kami ikuti," jelasnya.

Pada kuartal III/2019, bank milik tersebut mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,6 triliun atau turun 15 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Penurunan ini terjadi karena laba operasional Bank Danamon turun 13 persen yoy menjadi Rp3,73 triliun serta menyusutnya pendapatan bunga bersih sebesar 1 persen menjadi Rp10,7 triliun.

Pada periode yang sama, Bank Danamon membukukan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 7 persen secara yoy menjadi Rp143,6 triliun. Pertumbuhan ini hanya naik tipis dibanding tahun lalu, karena pada akhir September 2018, pembiayaan perseroan tumbuh 6 persen secara yoy.

Sementara itu, di sisi simpanan, Bank Danamon mencatat pertumbuhan pengelolaan giro dan tabungan sebesar 10 persen secara yoy menjadi Rp54,2 triliun. Simpanan masyarakat berbentuk deposito yang dikelola Bank Danamon tumbuh 17 persen menjadi Rp59,4 triliun.

Perseroan optimistis kinerja bakal membaik, juga fungsi intermediasi yang diproyeksi tumbuh positif ke depannya, seiring dengan tren penurunan suku bunga di industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper