Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk. fokus menggarap pembiayaan berwawasan lingkungan atau green financing. Bank akan mengoptimalkan sumber dana dari green bond atau efek bersifat utang berwawasan lingkungan yang diterbitkan pada tahun lalu.
Seperti diketahui, IFC atau International Finance Corporation telah menandatangani komitmen investasi senila i US$150 juta dalam green bond yang akan diterbitkan oleh OCBC NISP
Executive Vice President Customer Soution Retail Loan OCBC NISP Veronika Susanti mengatakan bahwa obligasi tersebut akan dapat dimanfaatkan hingga 5 tahun ke depan, sejak 2020. “Rencananya akan dibagi rata selama 5 tahun, atau US$30 juta per tahun,” katanya kepada Bisnis, Jumat (6/12/2019).
Rencananya kesiapan dana tersebut akan digunakan untuk pembiayaan bangunan berwasasan lingkungan (green building) dan pembangunan infrastruktur pengolahan air.
“Kami masih lihat yang memberikan dampak paling besar kepada masyarakat,” katanya.
Adapun green bond yang diterbitkan OCBC NISP pada 2018 merupakan yang pertama diterbikan oleh korporasi swasta perbankan di Indonesia. Aksi korporasi ini dilakukan setelah otoritas merilis aturan tentang emisi green bond. Pada emisi perdana tersebut, IFC menjadi investor tunggal.
Kala itu, Philippe Le Houérou, Chief Executive Officer IFC, mengatakan bahwa hal ini merupakan tonggak sejarah penting bagi sektor perbankan dan pasar green bond Indonesia. Dengan inisiatif ini, harapannya pertumbuhan pasar obligasi hijau di Indonesia makin pesat.
Hadirnya obligasi hijau ini menciptakan kelas aset baru untuk meningkatkan permodalan swasta guna membantu melawan perubahan iklim dan mendorong perubahan Indonesia menuju ekonomi berkarbon rendah.