Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) memproyeksikan pertumbuhan single digit pada pertumbuhan kredit segmen modal kerja atau KMK tahun depan.
Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) Ferdian Timur Satyagraha menyampaikan bahwa investasi yang diprediksi akan meningkat pada 2020 masih akan tersalurkan dalam bentuk investasi.
Hal tersebut sejalan dengan arah kebijakan pemerintah yang fokus pada peningkatan infrastruktur. Oleh karenanya kredit segmen modal kerja tidak akan langsung terdongkrak.
"Proyeksi KMK di 2020 kami optimis akan tumbuh dengan tren positif sebesar 9,5% dari target tahun 2019," katanya kepada Bisnis, Rabu (11/12/2019).
Ferdian mengatakan bahwa KMK Bank Jatim hingga November 2019 masih tumbuh positif. Perseroan mencatat KMK yang disalurkan mencapai Rp8,48 triliun atau meningkat 17,19% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Adapun, perseroan memproyeksikan KMK dapat mencapai Rp8,58 triliun dengan pertumbuhan mencapai 18% hingga akhir tahun 2019.
Ferdian menambahkan, untuk mendorong pertumbuhan tersebut, perseroan akan mengoptimalkan fasilitas tarik dari rekening koran debitur yang mungkin masih dibutuhkan dalam meningkatkan stok menjelang akhir tahun, terutama untuk kebutuhan momen hari raya natal dan akhir tahun yang cenderung meningkat.
Berdasarkan data Bank Indonesia, KMK mengalami perlambatan pertumbuhan hingga Oktober 2019. Per Oktober 2019, KMK hanya 4,1% yoy. Padahal pada awal tahun 2019, KMK masih tercatat tumbuh double digit, yakni 12,9%.
Bank Indonesia mencatat, perlambatan tersebut utamanya dipengaruhi oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR), serta sektor industri pengolahan.
Adapun, KMK sektor PHR melambat dari 4,9% yoy pada September 2019 menjadi 3,9% yoy pada Oktober 2019. Sementara KMK ke sektor industri pengolahan mengalami perlambatan dari 7,2% yoy per September 2019 menjadi 3,8% yoy per Oktober 2019.