Bisnis.com, JAKARTA - PT Kredit Pintar Indonesia (Kredit Pintar) meyakini penyaluran pembiayaan pada tahun ini akan meningkat, menyusul kerja sama yang dilakukan dengan pelaku bisnis peer to peer (P2P) lending dengan regulator, yaitu Otoritas Jasa Keuangan.
CEO Kredit Pintar Wisely Wijaya menyatakan untuk tahun ini, penyaluran pembiayaan diharapkan lebih baik dibandingkan dengan 2019 . Salah satunya dengan memastikan pelayanan terbaik kepada para nasabahnya.
"Tahun ini kami tidak pasang target, tapi pastinya kami ingin lebih baik dari 2019. Kami yakin dengan upaya bersama melalui aktivitas literasi dan sosialisasi bersama antara AFPI [Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia] dan OJK, masyarakat akan semakin percaya dengan fintech legal," ujarnya kepada Bisnis, Senin (6/1/2010).
Dia menjelaskan sepanjang 2019, Kredit Pintar sudah meluncurkan sejumlah program khusus untuk meningkatkan pembiayaan. Misalnya menyasar ke sektor pertanian dengan produk Petani Pintar.
Kemudian pihaknya juga meluncurkan kampanye #JadiBerani, dengan tujuan mendorong semangat wirausaha di masyarakat, guna mendorong tumbuhnya ekonomi nasional.
Langkah itu dilakukan Kredit Pintar, sejalan dengan aturan OJK yang menetapkan fintek untuk menyalurkan kredit ke sektor produktif sebesar 20 persen dari total pembiayaan.
"Kami sangat mendukung aturan OJK, karena turut mendorong perkembangan bisnis fintek di Indonesia, termasuk menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif," ujarnya.
Sementara itu, tantangan bisnis fintek di tahun ini menurut Wisely, masih berkutat pada maraknya fintek ilegal di Indonesia, yang membuat nama industri tersebut rusak di mata masyarakat umum.
Oleh karena itu, adanya kegiatan bersama antara AFPI dan OJK berupa literasi dan sosialisasi Fintech Exhibition di berbagai daerah di Indonesia, akan mendorong tingkat kepercayaan masyarakat kepada fintek semakin meningkat.
Kemudian pada tahun ini, Kredit Pintar tengah bersiap untuk melakukan ekspansi pasar fintek pembiayaan di tahun ini, dengan menggandeng bank pembangunan daerah (BPD) serta bank perkreditan rakyat (BPR).
Di sepanjang 2019 lalu pihaknya sudah meningkatkan channeling pembiayaan melalui sinergi perbankan mulai dari bank BUKU IV sampai BUKU I.
"Untuk 2020, kami akan perluas kemitraan dengan BPR dan BPD di seluruh Indonesia," ujarnya.
Menurut dia, memang kemitraan dengan bank umum serta BPD dan BPR sudah dilakukan sejak 2019, untuk tahun ini akan ditingkatkan ke seluruh wilayah di Tanah Air. Kemitraan tersebut berupa peer to peer lending dan juga payment.
Sebelumnya VP Business Development Kredit Pintar Boan Sianipar menyatakan industri fintek P2P lending akan semakin kuat, menyusul bertambahnya jumlah perusahaan sejenis yang mengantongi izin OJK.
"Kami senang regulator menunjukkan dukungan, jadi akan semakin jelas antara fintek lending legal dengan yang ilegal," ujarnya.
Adapun menurut data perseroan, sampai akhir Desember tahun lalu Kredit Pintar sudah menyalurkan pembiayaan senilai Rp6 triliun lebih, dan sudah melebihi target pembiayaan sepanjang 2019.