Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 2019: BTPN Syariah Cetak Laba Rp1,40 Triliun

Selain didorong oleh fokus segmen prasejahtera produktif, kinerja perseroan juga ditopang oleh digitalisasi di setiap lini proses yang dimulai sejak 2018,
BTPN Syariah. /lowongankerja1.info
BTPN Syariah. /lowongankerja1.info

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk. (BTPN Syariah) mencatat pertumbuhan yang sehat sepanjang 2019.

BTPN Syariah membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) senilai Rp1,40 triliun atau tumbuh 45 persen secara tahunan. Pertumbuhan laba ini diiringi dengan kenaikan pembiayaan sebesar 23,7 persen yoy menjadi senilai Rp9,0 triliun dari Rp7,3 triliun.

Pertumbuhan pembiayaan yang sehat disertai dengan kualitas pembiayaan yang baik. Rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing finance (NPF) selama tahun lalu berada di posisi 1,36 persen.

Selain didorong oleh fokus segmen prasejahtera produktif, pertumbuhan tersebut juga ditopang oleh digitalisasi di setiap lini proses yang dimulai sejak 2018, baik di kantor pusat maupun di lapangan.

Perseroan juga telah merancang proses automasi yang mudah untuk mendukung produktivitas para tim di lapangan dalam melayani nasabah.

Selain itu, digitalisasi juga mampu mengoptimalkan fungsi jaringan kantor. Selama 2019, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional tercatat turun menjadi 58,1 persen, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 62,4 persen.

“Digitalisasi menjadi upaya bersama untuk mencapai efisiensi. Pada 2019 seluruh tim di lapangan telah menggunakan aplikasi untuk melayani nasabah prasejahtera produktif. Selain itu, tim juga dilengkapi dengan aplikasi pelatihan internal dan apllikasi layanan pendukung lainnya," ujar Direktur Kepatuhan BTPN Syariah Arief Ismail dalam keterangan resmi, Kamis (5/3/2020).

Arief menyatakan dengan dukungan digitalisasi tersebut maka proses layanan kepada nasabah menjadi lebih cepat dan tepat. Pertumbuhan pembiayaan BTPN Syariah yang positif sepanjang 2019 juga didukung tingkat permodalan dan likuiditas yang memadai dengan rasio kecukupan modal sebesar 44,7 persen, jauh di atas ketentuan minimum yang ditetapkan regulator.

Financing to deposit ratio (FDR) berada di posisi sehat sebesar 95,3 persen. Adapun, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 24,1 persen mencapai Rp9,4 triliun dibandingkan dengan posisi Desember 2018 senilai Rp7,6 triliun.

Kenaikan total aset BTPN Syariah menembus 27,8 persen yoy dari Rp12,0 triliun pada akhir tahun 2019 menjadi Rp15,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper