Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja membeli 177.835 saham perseroan untuk investasi jangka panjang.
Dikutip dari keterbukaan informai di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (16/4/2020), Corporate Secretary Bank Central Asia Raymon Yonarto melaporkan pembelian saham yang dilakukan oleh Jahja pada 15 April 2020. Presiden Direktur emiten berkode saham BBCA itu tercatat membeli 177.835 lembar saham dengan harga Rp27.829,07 per saham atau sekitar total Rp4,94 miliar.
Dengan adanya transaksi itu, kepemilikan saham Jahja di BBCA bertambah dari sebelumnya 7,92 juta lembar menjadi 8,10 juta lembar. Status kepemilikan saham bersifat langsung.
“Tujuan dari transaksi investasi jangka panjang,” ujar Raymon dalam suratnya yang ditujukan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Sebelumnya, Jahja juga melakukan pembelian saham BBCA pada 24 Maret 2020. Saat itu, jumlah saham yang dibeli sebanyak 20.000 lembar di level Rp23.000 per saham.
Tidak hanya Jahja, sejumlah jajaran Direksi BBCA juga melakukan pembelian saham perseroan pada 15 April 2020. Tercatat, Wakil Presiden Direktur BCA Suwignyo Budiman juga melakukan pembelian sebanyak 81.749 lembar di level harga Rp27.829,07 sehingga kepemilikannya bertambah menjadi 7,55 juta lembar.
Baca Juga
Selanjutnya, Direktur BCA Subur Tan juga melakukan pembelian sebanyak 76.466 lembar di level harga Rp27.289,07. Dari situ, jumlah kepemilikan sahamnya di perseroan naik menjadi 2,84 juta lembar.
Seperti diketahui, rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) BBCA memutuskan pembagian dividen tunai senilai Rp555 atas kinerja keuangan 2019. Jumlah itu sudah termasuk dividen interim tunai senilai Rp100 yang telah dibayarkan perseroan pada 20 Desember 2019.
Dengan demikian, sisa dividen per saham untuk tahun buku 2019 yang akan dibayarkan perseroan senilai Rp455 per saham.
Adapun, tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen atau record date pada 22 April 2020. Pembayaran dividen tunai tahun buku 2019 akan dilakukan pada 11 Mei 2020.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham BBCA telah terkoreksi 17,95 persen ke level Rp27.425 secara year to date (ytd) hingga penutupan perdagangan, Rabu (15/4/2020). Tercatat, investor asing telah melakukan aksi jual dengan catatan net sell Rp3,98 triliun sepanjang periode tersebut.