Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2020, Bank Mega Bukukan Laba Bersih Rp669 Miliar

PT Bank Mega Tbk. membukukan kinerja yang positif pada periode kuartal I/2020, antara lain tercermin dari kenaikan laba bersih menjadi Rp669 miliar atau meningkat 38 persen secara year on year (yoy).
Direktur Utama PT Bank Mega Tbk Kostaman Thayib (kedua kiri) bersama Consumer Banking Director Diza Larentie (ketiga kiri) menyapa pengunjung pameran Mega Travel Fair, Gandaria City Mall, Jakarta, Jumat (8/3/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Direktur Utama PT Bank Mega Tbk Kostaman Thayib (kedua kiri) bersama Consumer Banking Director Diza Larentie (ketiga kiri) menyapa pengunjung pameran Mega Travel Fair, Gandaria City Mall, Jakarta, Jumat (8/3/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mega Tbk. membukukan kinerja yang positif pada periode kuartal I/2020, antara lain tercermin dari kenaikan laba bersih menjadi Rp669 miliar atau meningkat 38 persen secara year on year (yoy).

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib menyebutkan laba sebelum pajak tumbuh sebesar 32 persen dari Rp605 miliar pada periode Maret 2019 menjadi Rp801 miliar pada periode Maret 2020.

“Kontributornya yakni kenaikan net interest income sebesar 10 persen (yoy), terutama karena tumbuhnya pendapatan bunga kredit seiring dengan penyaluran kredit naik signifikan menjadi Rp10,1 triliun, tumbuh 23% yoy. Adapun, fee based income tercatat naik sebesar 21% yoy,” kata Kostaman seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (22/4/2020).  

Dia menuturkan, catatan kinerja positif Bank Mega juga terjadi pada pertumbuhan aset sebesar 18% yoy dari Rp84 triliun menjadi Rp99 triliun pada Maret 2020. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp76 triliun, naik 29 persen (yoy).

Sementara itu, dari sisi penyaluran kredit mencapai Rp54 triliun, naik 23 persen (yoy).  Pertumbuhan kredit Bank Mega ini berada di atas rata-rata industri pada posisi Februari 2020 sebesar 5,93 persen. 

“Penyaluran kredit kepada korporasi tercatat sebagai segmen bisnis yang paling besar memberikan kontribusi pada penyaluran kredit secara keseluruhan. Peningkatan kredit korporasi terutama berasal dari kredit infrastruktur jalan tol yang dijamin pemerintah dan kredit kepada korporasi dengan track record yang baik.”

Dari sisi likuiditas, Bank Mega memiliki kondisi yang kuat tercermin dari rasio LDR sebesar 67,5 persen, lebih rendah dibandingkan Maret 2019 sebesar 71,3 persen.

“Hal ini menunjukkan besarnya cadangan likuiditas yang dimiliki oleh Bank Mega”, jelas Kostaman Thayib.

Rasio keuangan lainnya juga mencatat peningkatan yang baik antara lain ROA tercatat sebesar 3,3 persen, naik dibandingkan 2,9 persen pada Maret 2019. Hal ini, lanjutnya, menunjukkan kemampuan perseroan untuk menghasilkan laba yang tinggi dalam mengelola asetnya. 

Kemudian, rasio BOPO juga membaik menjadi 69,7 persen dibandingkan dengan Maret 2019 sebesar 72,2 persen. Penurunan rasio ini mencerminkan efisiensi Bank Mega dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

“Dari sisi permodalan, rasio CAR Bank Mega mencapai 24,7 persen yang menunjukan kecukupan modal Bank Mega yang kuat.  Sementara CAR industri pada Februari 2020 tercatat sebesar 22,27%.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper