Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Walaupun Ada Corona, OCBC NISP Tak Khawatirkan Kondisi Likuiditas

Perseroan masih cukup percaya diri jika dana pihak ketiga masih dapat tumbuh sekitar 8 persen hingga 9 persen, sehingga mampu menjaga posisi likuiditas dalam kondisi sulit ini.
Petugas berbincang dengan nasabah di kantor cabang PT Bank OCBC NISP Tbk di Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Petugas berbincang dengan nasabah di kantor cabang PT Bank OCBC NISP Tbk di Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Walaupun virus corona mewabah dan berdampak ke berbagai sektor ekonomi, likuiditas PT Bank OCBC NISP Tbk. disebutkan masih terjaga.

Managing Director OCBC NISP Hartati mengatakan saat ini kondisi likuiditas perseroan juga masih cukup baik.

Bahkan, perseroan masih cukup percaya diri jika dana pihak ketiga masih dapat tumbuh sekitar 8 persen hingga 9 persen, sehingga mampu menjaga posisi likuiditas dalam kondisi sulit ini.

"Bahkan, loan to deposits ratio [LDR] kami akhir-akhir ini sudah berada di kisaran 85 persen, sehingga membuat posisi likuiditas kami sangat baik," katanya, Jumat (8/5/2020).

Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan di luar kondisi kinerja yang baik, perseroan pun juga masih membuka peluang untuk membantu otoritas melanjutkan visi konsolidasinya.

"Seperti yang kami nyatakan sebelumnya, kami membuka peluang itu. Jika memang ada, kami pun membuka diri untuk pertumbuhan anorganik ini," katanya.

Sebagai informasi, rasio kecukupan modal perseroan berada pada 18,71 persen pada kuartal pertama tahun ini. Modal inti tier satu perseroan mencapai Rp27 triliun, naik dari periode sama tahun lalu yang tercatat Rp24,6 triliun.

Jika diperlukan pun, perseroan memiliki dana konvensional yang masih tersisa sekitar Rp7 triliun untuk memperkuat modal. "Kalau memang kebutuhannya ada dan pasar memang kondusif, akan kami pertimbangkan," ujarnya.

Untuk menjaga perolehan laba sekaligus pemukukan modal, Parwati pun menyebutkan perseroan akan gencar menggenjot fee based income non kredit. Di luar itu, dengan peningkatan dana murah yang masih cukup potensial, beban bunga pun akan terkendali untuk menjaga pendapatan bunga bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper