Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Sahabat Sampoerna merencanakan restrukturisasi kredit akibat pandemi virus corona tahun ini tidak akan lebih dari 10 persen dari total kredit.
Corporate Communication and Investor Relations Head Bank Sampoerna Ridy Sudarna mengatakan dampak ekonomi dari penanggulangan pandemi cukup besar. Namun, perseroan cukup yakin restrukturisasi tidak akan terlalu besar dalam memperketat kondisi likuiditas bank.
"Total resturkturisasi kami nantinya mungkin Rp1 triliun lebih. Ya, 10 persen dari total kredit dan harapannya tidak naik lagi. Kami sudah banyak berkomunikasi dengan para debitur," katanya, Senin (18/5/2020).
Adapun, kredit perseroan pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp8,5 triliun, naik 10,3 persen secara tahunan.
Dia menyebutkan perseroan pun menjamin kondisi likuiditas dalam posisi yang aman dengan liquidity coverage rasio (LCR) sebesar 92 persen.
"Kami pun mengantisipasi potensi pengetatan likuiditas dengan menyiapkan banyak bilateral loan dengan berbagai bank besar," ucapnya.
Baca Juga
Di samping itu, Ridy menyebutkan kualitas kredit perseroan masih dalam posisi yang cukup aman dengan rasio kredit bermasalah sebesar 3,5 persen.
"Memang sedikit di atas rata-rata industri yang hanya 2,7 persen, tetapi masih aman karena kami menyalurkan ke segmen UMKM. Coverage NPL ratio kami juga lebih dari 100 persen," imbuhnya.
Sementara itu, pada Senin (18/5/2020) Bank Sahabat Sampoerna bersama Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sahabat Mitra Sejati membagikan 10.000 paket sembako guna membantu masyarakat yang terkena dampak ekonomi pandemi virus corona.
Ridy mengatakan perseroan bersama mitranya aktif melakukan komunikasi dan memberi solusi kepada para nasabah. Perseroan berharap kegiatan sosial perusahaan ini dapat memberi sedikit keringanan penderitaan ekonomi masyarakat yang terdampak.
"Kami melakukan komunikasi dengan nasabah dan anggota. Kami berharap kegiatan ini dapat membantu," ujarnya usai pembagian acara Sampoerna Berbagi, Senin (18/5/2020).
Ketua I KSP Sahabat Mitra Sejati Ceppy Yana Mulyana menyebutkan paket sebako ini dilakukan di 20 kota seperti Lampung Palembang, Semarang dan Jakarta. Jika memiliki peluang lagi, KSP pun berharap dapat menambah kuota kegiatan tanggung jawab perusahaan ini kembali.
"Ini kan baru 10.000, jika dimungkinkan akan kami coba untuk tingkatkan lagi," katanya.
Ceppy menyebutkan sembako ini juga tidak dibeli dari toko ritel, melainkan merupakan barang jualan dari para anggota untuk menjaga bisnis aggota tetap berjalan. "Jadi, kegiatan ini pun membantu perputaran bisnis dari anggota kami," ucapnya.