Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bussan Auto Finance (BAF) Beri Keringanan Kredit Bagi 200.000 Nasabah

PT Bussan Auto Finance (BAF) telah menyetujui lebih dari 200.000 permohonan relaksasi kredit yang diajukan oleh konsumen sejak April 2020.
Ilustrasi - Pengendara motor./Istimewa
Ilustrasi - Pengendara motor./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bussan Auto Finance (BAF) telah menyetujui lebih dari 200.000 permohonan relaksasi kredit yang diajukan oleh konsumen sejak April 2020.

Adapun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit atau keringanan bayar cicilan untuk menjaga kondisi perekonomian di tengah pandemi Covid-19.

Lynn Ramli, Presiden Direktur BAF, mengatakan jumlah 200.000 permohonan itu didominasi oleh konsumen pembiayaan motor baru bermerk Yamaha.

“Kami berupaya memberikan program keringanan kepada konsumen yang terdampak Covid-19 ini sesuai dengan panduan dan ketentuan OJK,” tulis Lynn melalui keterangan resmi, Rabu (3/6/2020).

Lynn menjelaskan proses pengajuan relaksasi kredit di BAF dapat dilakukan melalui laman resmi perseroan atau datang langsung ke kantor cabang. Dalam masa kenormalan baru, perseroan menjamin akan terus melaksanakan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Harapannya, dengan keringanan kredit ini para konsumen dapat menjaga perekonomiannya masing-masing hingga kondisi kembali normal dan dapat melanjutkan angsuran.

Untuk pembiayaan kendaraan roda dua, saat ini BAF menyebut masih menerima pengajuan pembiayaan baru untuk motor baru Yamaha, motor bekas, mobil, elektronik, perlengkapan rumah tangga, dan Dana Syariah.

“Hal ini dimaksudkan untuk tetap menjaga pertumbuhan perekonomian dan atau bisnis konsumen dengan tetap memperhatikan kualitas aset dan kolektibilitas calon konsumen,” tulis Lynn.

Per kuartal I/2020, BAF mencatat kenaikan total penyaluran pembiayaan baru sebesar 9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Di tengah menurunnya tren penjualan kendaraan bermotor, perseroan bermaksud mengkaji ulang target bisnis secara keseluruhan sembari mengamati perkembangan ekonomi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper