Bisnis.com, JAKARTA - Kredit tanpa agunan diprediksi akan mengalami perlambatan hingga akhir tahun 2020 karena situasi pandemi Covid-19.
Bank Indonesia mencatatkan adanya perlambatan pertumbuhan KTA per April 2020, meski masih lebih tinggi dari pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).
Kredit multiguna per April 2020 yang disalurkan tercatat sebesar Rp644,4 triliun, tumbuh 7,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira beranggapan, permintaan terhadap KTA akan tetap ada karena debitur yang membutuhkan dana darurat meningkat di masa pandemi. Namun begitu, perlambatan penyaluran KTA tidak terhindarkan.
Menurutnya, bank yang saat ini cenderung selektif menyalurkan kredit kepada nasabah menjadi faktor perlambatan KTA tersebut.
Apalagi, jika nasabah tidak memiliki riwayat yang baik, maka dikhawatirkan pinjaman tersebut akan berakhir menjadi kredit bermasalah.
"Bank cenderung memilih debitur dengan lebih hati-hati, khawatir kalau debitur tidak memiliki record yang baik akan timbulkan NPL di kemudian hari," katanya kepada Bisnis, Sabtu (14/6/2020).
Namun demikian, Bhima menambahkan perbankan juga harus memberi perhatian untuk produk KTA ini di tengah persaingan dengan perusahaan teknologi finansial (tekfin).
Pasalnya, di tengah pandemi saat ini, tekfin menjadi alternatif untuk mencari pinjaman atau pembiayaan darurat karena proses yang lebih cepat dibandingkan dengan bank.
"Faktor persaingan dengan tekfin juga perlu dicermati. Di masa pandemi tekfin jadi alternatif pembiayaan darurat, prosesnya bahkan lebih cepat dari KTA perbankan," jelas Bhima.
Sementara itu, BNI mematok penyaluran KTA tumbuh pada kisaran dua digit tahun ini meski sedang menghadapi tantangan karena pandemi Covid-19.
Kepala Divisi Product Management BNI Donny Bima menyampaikan pertumbuhan KTA atau BNI Fleksi pada tahun ini diperkirakan tidak akan setinggi tahun lalu, tetapi perseroan tetap menargetkan pertumbuhan double digit.
"Dengan adanya pandemi Covid-19, pertumbuhan tahun ini kami proyeksi tidak setinggi tahun lalu, tetapi kami targetkan tetap tumbuh double digit," katanya kepada Bisnis, Jumat (12/6/2020).
Donny mengutarakan fokus ekspansi BNI Fleksi akan dibatasi pada pegawai payroll BNI di sektor industri yang tidak terdampak pandemi Covid-19.
Strategi yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan proses kredit secara digital, menetapkan pricing yang bersaing, dan menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan di masa pandemi Covid-19.