Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Covid-19, Masyarakat Beli Kendaraan Sesuai Kantong

Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno menjelaskan kondisi penjualan otomotif nasional mirip dengan yang terjadi di China setelah Covid-19 mereda
Pengunjung melintas di samping deretan bursa mobil bekas di Jakarta, Minggu (4/2). Tren penjualan mobil bekas di 2018 diprediksi meningkat disebabkan naiknya ragam produksi mobil baru terutama segemen Low Cost Green Car (LCGC). /Bisnis.com-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung melintas di samping deretan bursa mobil bekas di Jakarta, Minggu (4/2). Tren penjualan mobil bekas di 2018 diprediksi meningkat disebabkan naiknya ragam produksi mobil baru terutama segemen Low Cost Green Car (LCGC). /Bisnis.com-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menilai memang saat ini minat masyarakat membeli kendaraan kembali tumbuh, tapi disesuaikan dengan kondisi kantong.

Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno menjelaskan kondisi penjualan otomotif nasional mirip dengan yang terjadi di China setelah Covid-19 mereda.

"Memang sama dengan kondisi di China itu, waktu pertama diizinkan keluar setelah lockdown, orang-orang pilih membeli kendaraan pribadi karena memang khawatir dengan keamanan menggunakan transportasi publik," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (5/7/2020).

Namun karena situasi ekonomi warga mengalami pelemahan selama Covid-19, akhirnya keputusan untuk membeli kendaraan pribadi seperti motor dan mobil, disesuaikan dengan kondisi kantong masing-masing.

Sehingga akhirnya seperti yang terlihat pada data kinerja industri pembiayaan di OJK per April 2020, pembiayaan mobil dan sepeda motor bekas tetap tumbuh positif di saat penjualam mobil dan motor baru mengalami penurunan.

Alasan yang diutarakan konsumen menurut Suwandi mulai dari kebutuhan kendaraan bisa terpenuhi walaupun membeli bekas, lalu yang penting juga masih bisa makan di tengah sulitnya tekanan ekonomi.

"Jadi itu alasan-alasannya, untuk kedepan di semester kedua ini kalau saya lihat situasi tekanannya masih agak panjang, belum lagi beberapa negara yang mengalami gelombang kedua covid-19," ujarnya.

Dia menilai industri otomotif dan pembiayaan nasional akan kembali tumbuh positif, seiring dengan ditemukannya vaksin Covid-19, atau jumlah penderita yang terus berkurang dan mencapai titik terendah dibandingkan sebelumnya.

Adapun menurut data statistik industri pembiayaan OJK April 2020, kinerja pembiayaan kendaraan bekas tercatat tumbuh positif meski di masa pandemi Maret-April 2020 lalu.

Pembiayaan sepeda motor bekas misalnya, pada April 2020 mencapai Rp23,23 triliun atau naik secara tahunan dari posisi April 2019 yang senilai Rp20,28 triliun, serta naik secara bulanan dari Maret 2020 yang senilai Rp22,35 triliun.

Kondisi serupa juga terjadi pada pembiayaan mobil bekas, pada April 2020 tercatat senilai Rp58,68 triliun atau naik secara tahunan dibandingkan April 2019 yang senilai Rp57,78 triliun, dan naik pula secara bulanan dibandingkan Maret 2020 yang di posisi Rp58,37 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper