Bisnis.com, JAKARTA - Pilihan PT Dana Syariah Indonesia (Danasyariah.id) fokus ke penyaluran pembiayaan sektor properti terbilang tepat, karena tak terpengaruh pelemahan perekonomian akibat pandemi Covid-19.
Founder & CEO Dana Syariah Indonesia Taufiq Aljufri mengungkap setidaknya ada tiga faktor mendasar, kenapa platform teknologi finansial (tekfin/fintech) peer-to-peer (P2P) lending besutannya masih moncer selama pandemi.
"Alhamdulillah, ini karena Danasyariah hanya fokus di pembiayaan untuk pelaku usaha bidang properti yang sudah memiliki pemesan unit propertinya. Dengan demikian sudah tidak ada lagi risiko pasar. Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 kan sangat melemahkan pasar," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (5/8/2020).
Baca Juga : Fintech Dana Syariah Siap Berekspansi |
---|
Menurut Taufiq, kepastian bahwa para developer properti selaku borrower Danasyariah.id sudah 'laku', menjadi faktor kunci kenapa pihaknya bisa mempertahankan kualitas kredit atau tingkat keberhasilan pengembalian pada hari ke-90 (TKB90) masih 99,8 persen.
Faktor kedua, yakni akibat kebutuhan properti merupakan kebutuhan yang sudah direncanakan dan disiapkan dananya relatif cukup lama oleh para konsumen.
Dengan demikian, Taufiq menilai wabah pandemi yang bersifat sementara ini tak lantas membuat konsumen properti membatalkan rencananya. Apalagi yang sudah memberikan uang muka kepada para developer yang meminjam di Danasyariah.id.
"Ketiga, adanya agunan berupa fixed asset property yang berkualitas. Di mana aset properti tidak bisa dipindahkan dan nilainya naik terus dari waktu ke waktu," tambahnya.
Perpaduan ketiga hal inilah yang membuat Danasyariah.id berhasil menyalurkan Rp383,7 miliar sejak awal 2020, serta merealisasikan dana Rp652,4 miliar dari 115.907 lender kepada 875 orang/entitas borrower sejak berdiri.
"Realisasi penyaluran pembiayaan ini sampai semester I/2020 [kepada borrower] sudah mendekati Rp650 miliar dari target tembus Rp600 miliar pada tahun ini. Artinya, pandemi tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penyaluran pembiayaan," ungkap Taufiq.
Taufiq percaya, dengan pelayanan dalam jaringan (daring/online) yang baik dari Danasyariah.id, akan banyak user baru yang akhirnya tertarik menjadi lender untuk menginvestasikan dananya ke Danasyariah, karena merasa lebih aman dan produktif.
Namun demikian, Taufiq mengakui di tengah perlambatan ekonomi, kepercayaan dari lender atau pemilik dana agar lebih aktif memberikan pembiayaan merupakan keniscayaan. Targetnya, pada akhir tahun 2020, Danasyariah.id bisa menyalurkan dana hingga tembus Rp800 miliar.
"Maka, untuk menenangkan pemilik dana di saat pandemi, tim Danasyariah intensif memberikan laporan progress pembangunan properti melalui email, WA, dan sosial media langsung ke pemilik dana. Sehingga bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada pemilik dana," tegas Taufiq.
Terakhir, Taufiq menjelaskan di era New Normal semester II/2020, Danasyariah.id akan meluncurkan dua layanan pembiayaan baru demi mendongkrak pendanaan dan penyaluran pembiayaan.
Pertama, bernama KPR Hijrah, yaitu pembiayaan pemilikan rumah kepada konsumen selama 15 tahun dengan plafon maksimal Rp700 juta.
"Kelebihan dari KPR Hijrah adalah kecepatan layanannya dan murahnya biaya. Hal ini memungkinkan karena proses awal pengajuan, dilakukan melalui online. Kemudian ada kelonggaran down payment bisa diangsur selama proses pembangunan unit yang sudah dipesan dan kelonggaran dari sisi administratif lainnya," jelasnya.
Kedua, yakni pembiayaan konstruksi untuk developer yang sudah memiliki pemesan unit atau belum benar-benar terjual. Namun demikian, di era New Normal saat ini, Taufiq menjamin Danasyariah.id akan lebih selektif memilih developer yang bisa mendapatkan pembiayaan.