Bisnis.com, JAKARTA - Program penjaminan kredit UMKM dalam rangka pemulihan ekonomi nasional mulai berjalan sejak diluncurkan pada 7 Juli 2020.
Hingga 31 Juli 2020, kredit UMKM yang masuk dalam pipeline penjaminan senilai Rp42,9 triliun. Bank Himbara mendominasi pipeline senilai Rp35,39 triliun, sedangkan sisanya berasal dari bank swasta dan BPD.
Ketua Umum Perbanas sekaligus Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo menyampaikan jumlah penjaminan yang masuk dalam pipeline sudah cukup besar, meski dari sisi realisasi permohonan ke Jamkrindo dan Askrindo masih terbatas.
Dari jumlah pipeline penjaminan, permohonan yang masuk senilai Rp726,8 miliar. Nilai ini berasal dari bank Himbara senilai Rp726,20 miliar dan BRI Agro senilai Rp600 juta. Dari situ, jumlah kredit UMKM yang dijamin senilai Ro607,8 miliar kepada 1.157 debitur.
Perbanas mengimbau kepada bank-bank swasta lebih aktif dalam mengakses program penjaminan kredit UMKM. Apalagi program ini sangat ideal karena 80 persen dari imbal jasa penjaminan dibayarkan oleh pemerintah.
"Jadi, ini terus kami imbau. Harapannya program penjaminan UMKM ini tidak hanya oleh bank Himbara, tetapi bank swasta bisa mengakses dan menjadi katalis pada kuartal III untuk pertumbuhan ekonomi," katanya dalam diskusi LPPI, Rabu (5/8/2020).
Tiko, sapaan akrab Kartika, menambahkan beberapa bank yang terbiasa dengan program KUR langsung terlibat dalam program ini dan sudah terhubung dengan Jamkrindo dan Askrindo.
Namun, cukup banyak bank swasta yang belum memiliki perjanjian kerja sama dengan dua lembaga penjaminan pemerintah itu.