Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Masih Seret, Bank CTBC Indonesia Alihkan Dana ke Surat Berharga

Berdasarkan laporan keuangan bulanan, penyaluran dana ke surat berharga Bank CTBC tumbuh signifikan sebesar 44,27 persen yoy.
Baliho di Kantor CTBC Taiwan/ctbcholding.com
Baliho di Kantor CTBC Taiwan/ctbcholding.com

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank CTBC Indonesia menyatakan di masa pandemi cenderung melakukan penyaluran dana ke dalam bentuk surat utang negara daripada kredit.

Berdasarkan laporan keuangan bulanan, penyaluran dana ke surat berharga Bank CTBC tumbuh signifikan sebesar 44,27 persen yoy. Di sisi lain, penyaluran kredit pada Juni 2020 hanya tumbuh 8,8 persen yoy.

Bank CTBC menyalurkan dana dalam bentuk surat berharga hingga Juni 2020 senilai Rp4,011 triliun. Pada bulan sama, CTBC juga menyalurkan kredit senilai Rp11,052 triliun.

Direktur Bank CTBC Indonesia Liliana Tanadi mengatakan saat ini posisi likuiditas perseroan sangat melimpah. Hal tersebut terjadi karena penyaluran kredit yang melambat sebagai akibat dari permintaan yang menurun di masa pandemi Covid-19.

Menurutnya, karena permintaan kredit yang tidak besar, Bank CTBC pun mengalihkan penyaluran dana ke surat utang negara. Setidaknya kenaikan penyaluran dana ke SUN mencapai 15 persen pada kuartal II/2020 dibandingkan dengan kuartal I/2020.

"Kami tidak seagresif kondisi normal dalam menyalurkan kredit, jadi kredit tumbuh kecil sehingga likuiditas berlimpah. Alirannya masuk ke SUN karena penyaluran kredit tidak maksimal," katanya kepada Bisnis, Minggu (9/8/2020).

Menurutnya, penyaluran dana dalam bentuk surat berharga tersebut tidak lantas meningkatkan biaya pencadangan. Pasalnya, risiko penyaluran dana dalam bentuk SUN cenderung rendah.

"Kalau surat utang negara kan tidak terlalu ada peningkatan CKPN," katanya.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran dana dalam bentuk surat berharga pada Mei 2020 mencapai Rp1.175 triliun. Realisasi tersebut naik 24,6 persen pada Mei 2020 dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (year on year/YoY).

Di satu sisi, pada Mei 2020, penyaluran kredit hanya naik 3,14 persen YoY menjadi Rp5.651 triliun. Bahkan, penyaluran kredit pada Mei 2020 turun 0,44 persen dibandingkan dengan April 2020 (month to month/mtm).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper